BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seseorang
yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi memperoleh suatu
kesuksesan, dan dalam pelaksanaannya seseorang itu menciptakan suatu kreasi
atau produk baru yang berkualitas baik. Dan cara atau inovasi untuk menerapkan
ide barunya dengan baik dan terarah pastinya dialah seorang wira usaha atau
biasa disebut dengan enterpreneur yang handal.
Seorang
pelopor dalam suatu bisnis haruslah kreatif dan juga inovatif.Keingintahuan dan
minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal. Sedangkan
Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk
mengidentifikasi peluang venture baru.
Proses
pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat
berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan,
konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran
distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul
dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological
terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki
untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih
ringan dan kecil).
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian peluang usaha ?
2.
Bagaimana orientasi lingkungan
internal dan eksternal ?
3.
Apa saja sumber gagasan bagi produk
dan jasa baru ?
4.
Bagaimana proses perencanaan dan
pengembangan produk ?
5.
Apa saja kegagalan dalam memilih
peluang bisnis baru ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Peluang Usaha
Peluang
usaha terdiri dari dua kata yaitu “Peluang” dan “Usaha”.Peluag yang dalam
bahasa inggris disebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI
adalah Kesempatan.Secara sederhana peluang diartikan sebagai kesempatan muncul
atau terjadi pada satu peristiwa.Sedangkan usaha memiliki pengertian berbagai
daya untuk mendapatkan apa yang diinginkan .Sehina secara terminologis
pengertian pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan
seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya
(keuntungan-kekayaan-uang)dengan memanfaatkan berbagai faktor baik internal
maupun eksternal.
Faktor
internal berasal dari diri kita sendiri semisal bakat dan minat.Selanjutnya
faktor eksternal ,faktor eksternal adalah hal-hal yang berkaitan diluar dari
diri kita semisal warnet adalah salah satu peluang usaha yang dulu pernah
booming dan menghasilkan banyak ang bagi pemiliknya.Namun beberapa tahun
ini usaha ini mulai surut semenjak munculnya banyak gadget,laptop serta area
internet gratis.
Jadi,
Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil
atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan.
B.
Orientasi Lingkungan Internal dan
Eksternal
Keingintahuan
dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal, dan
sedangkan Orientasi internal merangsang penggunaan sumber
daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
a.
Orientasi lingkungan Internal didapat dari:
Tiga Tahap penggunaan sumber daya internal
yaitu:
1. Analisa konsep hingga bisa
terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2. Penggunaan daya ingat untuk
menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan
masalah-masalahnya
3. Rekombinasi unsur-unsur tersebut
dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat
konsep dasar bisa dipraktekkan
b.
Orientasi Lingkungan Eksternal didapat dari:
1.
Konsumen
Pemakaian barang dan/atau jasa untuk
kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup
lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh
produk/jasa yang telah ada.contohnya: kita tahu bahwa konsumen
menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak yang dibuat secara
customize /khusus.
2.
Perusahaan yang sudah ada
Melakukan pengamatan terhadap
usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi
atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih.contohnya:
kita tahu bahwa batik ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa
membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu
(merek atau rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan
mencontoh dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang
berlaku, misalnya aturan tentang hak paten.
3.
Saluran distribusi
5 Lokasi kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari
produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang diperlukan.Contohnya: saat
ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung (warung di
sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si
pemilik warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen.
4.
Pemerintah
Ide usaha bisa di dapat dari
berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.Contohnya: pemerintah
mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha
pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah
tersebut memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga
diperlukan.
5.
Penelitian dan Pengembangan
usaha baru seringkali didapat dari
hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. Contohnya: kita
berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka kita
bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru
C.
Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa
Baru
Sumber
gagasan bagi produk dan jasa baru meliputi:
a.
Kebutuhan akan sumber penemuan
b.
Hobi atau kesenangan pribadi
c.
Mengamati
kecenderungan-kecenderungan
d.
Mengamati kekurangan-kekurangan
produk dan jasa yang ada
e.
Mengapa tidak terdapat
f.
Kegunaan lain dari barang-barang
biasa
g.
Pemanfaat produk dari perusahaan
lain
D.
Proses Perencanaan dan Pengembangan
Produk
Dalam proses
perencanaan dan pengembangan produk ada beberapa tahapan. Diantaranya adalah:
1.
Tahap
Gagasan
Proses pengembangan produk baru
berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber,
misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing,
karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan
manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan
cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil
baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau
karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila
gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa
ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya,
koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di
pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
a.
Spesifikasi manfaat yang bakal
diterima oleh para pelanggan potensial
b.
Definisi atribut fisik atau
teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
2.
Tahap
Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas
sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru.
Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini.
Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu
pihak manajamen untuk:
a.
Memproyeksikan tingkat permintaan
potensial,
b.
Mengidentifikasi peluang
keberhasilan produk,
c.
Memperkitakan tingkat kanibalisasi
3.
Tahap
Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus
disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide
produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah
produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan
versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang
dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang
diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah
aktual.Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi
produk nyata (working product).
4.
Tahap Uji
Pemasaran
Tujuan tahap ini adalah untuk:
a.
Memberikan penilaian yang lebih
rinci mengenai peluang sukses produk baru,
b.
Mengidentifikasi
penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
c.
Menetapkan elemen-elemen penting
dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di
pasar.
5.
Tahap
Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut
perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk
baru ke pasar.
E.
Kegagalan Dalam Memilih Peluang
Bisnis Baru
Adapun sebab-sebab kegagalan dalam memilih peluang
bisnis:
1.
Kurangnya objektifitas.
2.
Kurangnya kedekatan dengan pasar.
3.
Pemahaman kebutuhan teknis yang
tidak memadai.
4.
Diabaikannya kebutuhan finansial.
5.
Kurangnya diferensiasi produk.
6.
Pemahaman terhadap masalah-masalah
hukum yang tidak memadai.
7.
Peluncuran usaha baru.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seorang
pelopor dalam suatu bisnis haruslah kreatif dan juga inovatif. Keingintahuan
dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal.
Ada beberapa
tahap dalam masing-masing orientasi lingkungan.Tiga Tahap penggunaan sumber
daya internal yaitu, Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan
jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan, Penggunaan daya ingat
untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan
konsep dan masalah-masalahnya, Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara
baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar
bisa dipraktekkan.
5langkah
untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar: yaitu: Pemeriksaan kecenderungan
penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar, Pemeriksaan
kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan, Pemisahan bidang produk
– pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik,
Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah
pasaran baru pada bauran, Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun
realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.
B.
Saran
Dengan mempelajari kewirausahaan selain bisa
mengetahui apa itu kewirausahaan, kita juga bisa mengetahui tentang suatu
identifikasi peluang usaha juga merupakan cara yang baik dalam proses belajar.
Oleh karena itu sebagai kaum pelajar kita harus mengembangkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Pelajar adalah masyarakan yang terpelajar. Yang dianggap
sebagai kaum pelajar, karena merekaberpendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.Suryana, M.Si.
, Kewirausahaan pedoman praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba
Empat.2006
Dr. Suryana, M.Si,
Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, Cet: keempat, 2008
Geoffrey G Meredith et al, Kewirausahaan teori dan praktek: PPM. 2000
Geoffrey G Meredith et al, Kewirausahaan teori dan praktek: PPM. 2000