Rabu, 03 April 2019

WIRAUSAHA : PELUANG USAHA


BAB I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
Seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi memperoleh suatu kesuksesan, dan dalam pelaksanaannya seseorang itu menciptakan suatu kreasi atau produk baru yang berkualitas baik. Dan cara atau inovasi untuk menerapkan ide barunya dengan baik dan terarah pastinya dialah seorang wira usaha atau biasa disebut dengan enterpreneur yang handal.
Seorang pelopor dalam suatu bisnis haruslah kreatif dan juga inovatif.Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal. Sedangkan Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil).

B.            Rumusan Masalah
1.             Apa pengertian peluang usaha ?
2.             Bagaimana orientasi lingkungan internal dan eksternal ?
3.             Apa saja sumber gagasan bagi produk dan jasa baru ?
4.             Bagaimana proses perencanaan dan pengembangan produk ?
5.             Apa saja kegagalan dalam memilih peluang bisnis baru ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.           Pengertian Peluang Usaha
Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu “Peluang” dan “Usaha”.Peluag yang dalam bahasa inggris disebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah Kesempatan.Secara sederhana peluang diartikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi pada satu peristiwa.Sedangkan usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk mendapatkan apa yang diinginkan .Sehina secara terminologis pengertian pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa yang diinginkannya (keuntungan-kekayaan-uang)dengan memanfaatkan berbagai faktor baik internal maupun eksternal.
Faktor internal berasal dari diri kita sendiri semisal bakat dan minat.Selanjutnya faktor eksternal ,faktor eksternal adalah hal-hal yang berkaitan diluar dari diri kita semisal warnet adalah salah satu peluang usaha yang dulu pernah booming  dan menghasilkan banyak ang bagi pemiliknya.Namun beberapa tahun ini usaha ini mulai surut semenjak munculnya banyak gadget,laptop serta area internet gratis.
Jadi, Peluang usaha adalah kesempatan atau waktu yang tepat yang seharusnya di ambil atau dimanfaatkan bagi seseorang wirausahawan untuk mendapat keuntungan.

B.            Orientasi Lingkungan Internal dan Eksternal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal, dan sedangkan  Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.
a.              Orientasi lingkungan Internal didapat dari:
Tiga Tahap penggunaan sumber daya  internal yaitu:
1.    Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan
2.   Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya
3.   Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

b.             Orientasi Lingkungan Eksternal didapat dari:
1.             Konsumen
Pemakaian barang dan/atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada.contohnya: kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak yang dibuat secara customize /khusus.
2.             Perusahaan yang sudah ada
Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih.contohnya: kita tahu bahwa batik ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu (merek atau rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan mencontoh dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang berlaku, misalnya aturan tentang hak paten.
3.             Saluran distribusi
5 Lokasi  kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang diperlukan.Contohnya: saat ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung (warung di sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si pemilik warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen.
4.             Pemerintah
Ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.Contohnya: pemerintah mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah tersebut memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga diperlukan.
5.             Penelitian dan Pengembangan
usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. Contohnya: kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru

C.           Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru
Sumber gagasan bagi produk dan jasa baru meliputi:
a.              Kebutuhan akan sumber penemuan
b.             Hobi atau kesenangan pribadi
c.              Mengamati kecenderungan-kecenderungan
d.             Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
e.              Mengapa tidak terdapat
f.              Kegunaan lain dari barang-barang biasa
g.             Pemanfaat produk dari perusahaan lain

D.           Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk
Dalam proses perencanaan dan pengembangan produk ada beberapa tahapan. Diantaranya adalah:
1.             Tahap Gagasan
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
a.         Spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial
b.        Definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.

2.             Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajamen untuk:
a.         Memproyeksikan tingkat permintaan potensial,
b.        Mengidentifikasi peluang keberhasilan produk,
c.         Memperkitakan tingkat kanibalisasi

3.             Tahap Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual.Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).

4.             Tahap Uji Pemasaran
Tujuan tahap ini adalah untuk:
a.             Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru,
b.             Mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
c.             Menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.

5.             Tahap Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.

E.            Kegagalan Dalam Memilih Peluang Bisnis Baru
Adapun sebab-sebab kegagalan dalam memilih peluang bisnis:
1.             Kurangnya objektifitas.
2.             Kurangnya kedekatan dengan pasar.
3.             Pemahaman kebutuhan teknis yang tidak memadai.
4.             Diabaikannya kebutuhan finansial.
5.             Kurangnya diferensiasi produk.
6.             Pemahaman terhadap masalah-masalah hukum yang tidak memadai.
7.             Peluncuran usaha baru.
 
BAB III
PENUTUP
A.           Kesimpulan
Seorang pelopor dalam suatu bisnis haruslah kreatif dan juga inovatif. Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal.
Ada beberapa tahap dalam masing-masing orientasi lingkungan.Tiga Tahap penggunaan sumber daya  internal yaitu, Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan, Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya, Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan.
5langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar: yaitu: Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk – pasar, Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan, Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik, Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran, Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4.

B.            Saran
Dengan mempelajari kewirausahaan selain bisa mengetahui apa itu kewirausahaan, kita juga bisa mengetahui tentang suatu identifikasi peluang usaha juga merupakan cara yang baik dalam proses belajar. Oleh karena itu sebagai kaum pelajar kita harus mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar adalah masyarakan yang terpelajar. Yang dianggap sebagai kaum pelajar, karena merekaberpendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Suryana, M.Si. , Kewirausahaan pedoman praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat.2006
Dr. Suryana, M.Si, Kewirausahaan, Jakarta: Salemba Empat, Cet: keempat, 2008
Geoffrey G Meredith et al, Kewirausahaan teori dan praktek: PPM. 2000



WIRAUSAHA : MEMULAI USAHA BARU


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tenteng nilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tanangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin di hadapinya. Dalam konteks bisnis, menurut Thomas W, Zimmerer kewirausahawan adalah hasil dari suatu disiplin ilmu serta peroses sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan peluang di pasar.
  Intruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995: “ Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegaiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan peroduk baru dengan meningkatkan efisien dalam rangka pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar”.
Sedangkan Wirausaha adalah seorang yang memutuskan untuk memulai suatu bisnis, sebagai pewaralaba menjadi terwalaba, memperluas sebuah perusahaan, membeli perusahaa yang sudah ada, atau barangkali meminjem uang untuk memproduksi suatu produk baru atau menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan manajer dan penyandang resiko. Menurut David E. Ray, wirausaha adalah seorang yang mengorganisasikan dan mengarahkan usaha baru. Wirausaha berani mengambil resiko yang terkait dengan peroses pemulaian usaha. Dalam memasuki arena bisnis atau memulai usaha baru, seseorang dituntut untuk tidak hanya memiliki kemampuan tetapi juga ide dan kemauan.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis akan membahas mengenai cara memasuki dunia usaha serta profil usaha kecil dan model pengembangannya pada bab selanjutnya.
B.     Rumusan Masalah
1.        Apa sajakah yang harus dilakukan oleh seorang wirausaha untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha?
2.        Bagaimanakah seorang wirausaha membentuk atau merancang profil usaha kecil dan model pengenbagannya
3.      Tujuan Masalah
Untuk mengetahui apa saja yang harus dilakukan oleh seorang wirausaha untuk memmulai usaha baru atau memasuki dunia usaha dan bagaimana bentuk profil usaha kecil serta model pengembangannya

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Cara untuk memasuki dunia usaha baru

Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha:
  • Merintis usaha baru (starting)
    1. Perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang.
    2. Persekutuan (partnership), suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama.
    3. Perusahaan berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
  • Dengan membeli perusahaan orang lain (buying)
  • Kerjasama manajemen (franchising)

B.     Profil usaha kecil dan model pengembangannya
1.        Profil usaha kecil
Sampai saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus permasalahannya masing-masing. Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan kriteria yang baku mengenai usaha kecil, Berbagai instansi menggunakan batasan dan kritenia menurut fokus permasalahan yang dituju. Dalam Undang-undang No. 9 Tahun 1995 Pasal 5 tentang usaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha kecil sebagai berikut:
a.    Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau
b.    Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
Biro Pusat Statistik Indonesia (BPS) mendefinisikan usaha kecil dengan ukuran tenaga kerja, yaitu 5 sampai dengan 19 orang yang terdiri dari pekerja kasar yang dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. Perusahaan industri yang memiliki tenaga kerja kurang dan 5 orang diklasifikasikan sebagai industri rumah tangga (home industri).
Pada usaha kecil, manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik, majikan, dan investor yang me-ngambil berbagai keputusannya secara mandiri. Jumlah modal yang diperlukan juga biasanya relatif kecil dan hanya dari beberapa sumber saja. Karena permodalan relatif kecil dan dikelola secana mandiri, maka daerah operasinya juga adalah lokal, majikan dan karyawan tinggal dalam suatu daerah yang sama, bahan baku lokal dan pemasarannyapun hanya pada lokasi/daerah tertentu. Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar.
2.        Pengembangan Usaha Kecil
Banyak konsep yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan manajemen modern tentang cara meraih keberhasilan usaha kecil dalam mempertahankan eksistensinya secara dinamis. Dalam berbagai konsep strategi bersaing dikemukakan bahwa keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan internal. Untuk menghadapi kondisi jangka panjang dan dinamis, perusahaan harus dikembangkan melalui strategi yang berbasis pada pengembangan sumber daya internal secara untuk menciptakan kompetensi inti.
Dalam menghadapi krisis ekonomi nasional seperti sekarang ini, baik teori dynamic strategy maupun teori resource-based strategy sangat relevan bila khusus diterapkan dalam pemberdayaan usaha kecil. Menurut teori resources-based strategy, agar perusahaan meraih keuntungan secara terus-menerus, maka perusahaan harus mengutamakan kapabilitas internal yang superior, yang tidak transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing dan memberi daya saing jangka panjang (futuristik) yang kuat dan melebihi tuntutan masa kini di pasar dan dalam situasi eksternal yang bergejolak.
Agar perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus ada usaha khusus yang diarahkan untuk survival, consolidation, control, planning, dan expectation. Dalam tahapan ini diperlukan penguasaan manajemen, yaitu mengubah pemilik sebagai pengusaha yang merekrut tenaga dan diberi wewenang secara jelas. Perubahan yang dilakukan, yaitu : bidang pemasaran harus mengubah getting customer menjadi improve competitive situation, bidang keuangan tahap cash flow berubah menjadi tahap tighten financial control, improve margin, and control cost, dan bidang pendanaan usaha kecil harus sudah ventura capital.
Menurut teori the design school, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang ‘fit” antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai yang didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti yang merupakan kompetensi khusus dan pengelohaan sumber daya perusahaan. Dalam konteks persaingan bebas yang semakin dinamis seperti sekarang, perusahaan harus menekankan pada strategi pengembangan kompetensi inti, yaitu pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan. Keunggulan tersebut dapat diciptakan melalui “The New 7-S’ strategy (The New 7-S’s)”, yaitu :
  1. Superior stakeholder satisfaction, yaitu mengutamakan kepuasan stakeholder.
  2. Strategic sooth saying, yaitu merancang strategi yang membuat kejutan atau yang mencengangkan.
  3. Position for speed, yaitu posisi untuk mengutamakan kecepatan.
  4. Position for surprise, yaitu posisi untuk membuat kejutan.
  5. Shifting the role of the game, yaitu strategi untuk mengadakan perubahan/pergeseran peran yang dimainkan.
  6. Signaling strategic intent, yaitu mengindikasikan tujuan dan strategi.
  7. Simultanous and sequential strategic thrusts, yaitu membuat rangkaian penggerak/pendorong strategi secara simultan dan berurutan.
Berdasarkan pandangan para ahli di atas, jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan baik kecil maupun besar pada umumnya sangat tergantung pada strategi manajemen perusahaan dalam memberdayakan sumber daya internalnya.


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas dapat di simpulan bahwa  cara seorang wirausaha untuk memasuki dunia usaha kecil yaitu degan cara: Merintis usaha baru, Dengan membeli perusahaan orang lain, Kerjasama manajemen. Selain itu harus memiliki kekayaan atau modal yang cukup untuk membuka suatu usaha baik itu usaha kecil maupun usaha besar dan harus memiliki strategi manajemen yang baik. Sedangkan berdasarkan pandangan para ahli, jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan baik kecil maupun besar pada umumnya sangat tergantung pada strategi manajemen perusahaan dalam memberdayakan sumber daya internalnya.
B.     Saran

Demikianlah isi dari makalah kami yang telah kami susun agar pembaca mudah untuk memahaminya. Semoga makalah ini memberi motivasi bagi kita semua, amin.










WIRAUSAHA : KOMUNIKASI


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Komunikasi antara manusia satu dengan manusia lainnya menunjukkan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu, komunikasi sangatlah diperlukan. Tidak akan mungkin seorang manusia dapat hidup normal tanpa berkomunikasi.
Pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sebuah elemen penting yang sangat dibutuhkan. “ Effective Communication Is The Lifeblood Of Every Organization And A Key To Success In Your Business Career As well As in Your Personal Life.(Murphy and Peck, 1980:3). Artinya komunikasi merupakan “darah sebagai sumber kehidupan” bagi setiap organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang [3].
Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan karena berguna untuk saling bertukar ide/gagasan, memberikan informasi hingga berkoordinasi dalam membuat sebuah keputusan. Bahkan diantara staff-staff dalam suatu organisasi juga diperlukan adanya komunikasi, baik itu dengan pimpinan maupun bawahan. Sedangkan diluar organisasi tersebut, diperlukan juga adanya komunikasi antara staff organisasi dengan konsumen, masyarakat maupun organisasi lainnya.
Komunikasi bisnis merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Hal itu digunakan untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat, wawancara calon karyawan, presentasi bisnis hingga menyusun laporan bisnis. Tidak hanya komunikasi lisan, bentuk komunikasi tertulis juga sangat diperlukan.
Oleh sebab itu, dengan meningkatkan efektivitas komunikasi bisnis secara tepat maka akan didapatkan beberapa keuntungan diantaranya membawa dampak positif pada keberhasilan usaha bisnis serta mampu menunjang karir para eksekutif dan staff suatu organisasi / perusahaan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka didapatkan beberapa rumusan masalah antara lain :
a.       Apa pengertian komunikasi ?
b.      Unsur-Unsur Komunikasi ?
c.       Apa saja bentuk-bentuk dari komunikasi ?
  1. Apa manfaat dari komunikasi bisnis ?
  2. Bagaimana cara membangun sebuah proses komunikasi bisnis yang baik ?
  3. Apa saja kendala/hambatan ketika membangun komunikasi bisnis ?
C.    Tujuan
  1. Memberikan penjelasan mengenai komunikasi dan unsur-unsurnya.
  2. Memberikan penjelasan mengenai bentuk-bentuk komunikasi.
  3. Memberikan penjekasan mengenai bisnis dan komunikasi bisnis.
  4. Menjelaskan pentingnya sebuah komunikasi bisnis.
  5. Memberikan penjelasan mengenai manfaat dari komunikasi bisnis.
  6. Menjelaskan mengenai proses komunikasi bisnis yang baik.








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Komunikasi
Komunikasi berasal dari bahasa latin “ communis “ yang artinya bersama. Dalam kamus, Komunikasi merupakan ungkapan seperti berbagi informasi atau pengetahuan, memberi gagasan atau bertukar pikiran, informasi atau sejenisnya.
Menurut William C. Himstreet dan Wayne Murlin Baty, komunikasi berarti suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui sistem yang biasa (lazim digunakan) baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun dengan perilaku atau tindakan .
Menurut Herbert T, mengemukakan bahwa “Communication is the process by which meaning or knowledge is transfered from one person to another, usually for the purpose of obtaining some spesific goal.” Komunikasi adalah proses mentransfer pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.
Sehingga Komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari pengirim pesan (komunikator) ke penerima pesan (komunikan). Dengan maksud bahwa proses tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian.
B.     Unsur-Unsur Komunikasi
Sebuah keberhasilan salah satunya dapat ditentukan melalui kecakapan dalam berkomunikasi dengan manusia lainnya. Terdapat 7 aspek yang menyebabkan komunikasi itu dapat terjadi :
1.      Adanya manusia
  1. Adanya pesan
  2. Adanya saluran
  3. Gangguan
  4. Konteks
  5. Umpan Balik
  6. Pengaruh
C.    Bentuk-bentuk Komunikasi
a.      Komunikasi Verbal
Komunikasi ini merupakan salah satu bentuk yang paling sering digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pihak lain melalui lisan maupun tulisan. Komunikasi Verbal sangat penting karena dengan adanya komunikasi ini, seseorang diharapkan dapat memahami apa yang disampaikan oleh pengirim (komunikator) baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Pengirim pesan (Komunikator) dapat menggunakan lisan dan tulisan dalam hal mengirimkan pesan. Sementara penerima pesan (komunikan) dapat menggunakan pendengaran maupun membaca dalam menerima pesan. Contoh Komunikasi verbal :Membuat dan mengirim surat penawaran pinjaman kepada pihak lain / nasabah dan Melakukan presentasi bisnis dengan para investor.
b.      Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis merupakan salah satu bentuk komunikasi yang sering digunakan dalam bisnis, seperti komunikasi melalui surat menyurat, pembuatan memo, laporan, iklan di surat kabar dan lain lain. Fungsi Komunikasi Tertulis :
a.       Sebagai tanda bukti tertulis yang otentik, misalnya; surat perjanjian
b.      Alat pengingat/berpikir bilamana diperlukan, misalnya surat yang telah diarsipkan
c.       Dokumentasi historis, misalnya surat dalam arsip lama yang digali kembali untuk mengetahui perkembangan masa lampau
d.      Jaminan keamanan, umpamanya surat keterangan jalan
e.       Pedoman atau dasar bertindak, misalnya surat keputusan, surat perintah, surat pengangkatan
f.       lebih efisien dari komunikasi melalui telepon, bila jarak antara perusahaan dan langganan jauh sekali
c.       Komunikasi Non Verbal
Komunikasi ini merupakan salah satu bentuk komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa/gerak tubuh. Komunikasi nonverbal sangat penting karena memiliki pengaruh yang cukup besar daripada komunikasi verbal. Komunikasi ini dapat menyampaikan perasaan dan emosi seseorang. Komunikasi bentuk ini mempunyai kelebihan dalam hal reliabilitasnya yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan yang cukup tinggi terhadap kebenaran pesan yang disampaikan.Contoh Komunikasi nonverbal : Menganggukkan kepala tanda setuju dengan suatu pendapat dan Cemberut menandakan kecewa terhadap suatu hal.
D.    Pengertian Bisnis dan Komunikasi Bisnis
Bisnis dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai perniagaan, perdagangan ataupun dagang. Bisnis merupakan kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional yang mendatangkan keuntungan (panuju). Selain itu, bisnis merupakan kegiatan organisasi yang dilakukan oleh sekolompok orang yang beraturan dan proses yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan organisasi (andrews and andrews) [4].
Jadi dapat disimpulkan bahwa bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional yang mendatangkan keuntungan.Bisnis dan komunikasi sama-sama memulai kegiatannya dengan produksi. Komunikasi memproduksi informasi sementara bisnis memproduksi barang dan jasa.
Komunikasi Bisnis adalah sebuah pertukaran ide, pesan dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersil (katz) [4].Pertukaran ide-ide, opini, informasi, instruksi dan sejenisnya dikemukakan baik secara personal, ataupun non personal melalui symbol atau tanda untuk mencapai tujuan perushaan( rosenblatt).. Komunikasi dalam organisasi bisnis ditunjukan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan (curtisdkk)[4].Jadi yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis, yang mencakup komunikasi verbal dan nonverbal.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah “Persuasif” agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan untuk melakukan suatu kegiatan.
E.     Apa saja Kendala atau Hambatan dalam membangun sebuah Komunikasi Bisnis
Dalam membangun sebuah Komunikasi Bisnis pasti ada kendala atau hambatan yang mengakibatkan kurang suksesnya proses tersebut.Kendala dalam membangun sebuah komunikasi bisnis dapat di kelompokkan ke dalam empat masalah utama, yaitu :
a.       Masalah dalam mengembangkan pesan
  1. Masalah dalam menyampaikan pesan
  2. Masalah dalam menerima pesan
  3. Masalah dalam menafsirkan pesan, yang dikarenakan : Perbedaan latar belakang, Perbedaan penafsiran kata dan Perbedaan reaksi emosional.
Hambatan Dalam Komunikasi Bisnis Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam 3 jenis sebagai berikut:
a.      Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi, akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistim informasi, sehingga saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
b.      Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi.
Untuk menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kata-kata yangdigunakannya.
c.       Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator maupun komunikan
Beberapa hal untuk mengatasi hambatan komunikasi bisnis:
1.      Mendorong iklim komunikasi terbuka, mendorong masukan dan feedback dari karyawan
2.      Menyederhanakan struktur organisasi, mengurangi layer, informasi lebih cepat
3.      Mempromosikan komunikasi horisontal, meningkatkan moral, menambah ide-ide.
4.      Membuat pusat isu, karyawan bisa mengkonfirmasi isu yang berkembang
5.      Membuat saluran formal seperti newsletter untuk memuat berita/informasi perusahaan
F.     Bagaimana Cara Meningkatkan Efektivitas Komunikasi Bisnis
Dalam proses penyampaian pesan atau informasi melalui sebuah komunikasi dengan berbagai perbedaan oleh penerima pesan/informasi, baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun hal lainnya. Maka suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya memenuhi 7 syarat yaitu :
6.      Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan lengkap, apabila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan dapat memberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan
7.      Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan singkat apabila dapat mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetap menonjolkan ide / gagasannya.
8.      Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan seharusnya menerapkan empati dengan mempertimbangkan dan mengutamakan penerima pesan.
9.      Concreteness (konkrit)
Penyampaian pesan seharusnya disampaikan dengan bahasa yang pasti dan jelas.
10.  Clarity (Kejelasan)
Pesan seharusnya disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
11.  Courtessy (Kesopanan)
Pesan seharunya disampaikan dengan gaya bahasa dan nada yang sopan, sehingga akan menciptakan hubungan baik dalam komunikasi bisnis.
12.  Correctness (ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti, dan menggunakan tata bahasa, tanda baca dan ejaan dengan benar (formal atau resmi).
BAB III
KESIMPULAN

1.      Kesimpulan
Komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari pengirim pesan (komunikator) ke penerima pesan (komunikan). Dengan maksud bahwa proses tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian.
Bentuk-bentuk Komunikasi ada 2 yakni : Komunikasi Verbal yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pihak lain melalui lisan maupun tulisan. Dan Komunikasi Non Verbal yang digunakan dalam menyampaikan pesan dengan menggunakan bahasa/gerak tubuh.Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan distribusi hasil industri dan jasa profesional yang mendatangkan keuntungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah “Persuasif” agar pihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan untuk melakukan suatu kegiatan. Komunikasi Bisnis diperlukan untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat, mewawancarai calon karyawan, menulis surat, melakukan presentasi bisnis hingga menyusun laporan bisnis. Tujuan dari Komunikasi Bisnis ada 3 yakni : Memberikan informasi penting, Melakukan kolaborasi dengan audience atau penerima pesan (komunikan), Persuasi.


WIRAUSAHA : PELUANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi memperoleh suat...