BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan adalah
disiplin ilmu yang mempelajari tenteng nilai, kemampuan, dari perilaku
seseorang dalam menghadapi tanangan hidup untuk memperoleh peluang dengan
berbagai risiko yang mungkin di hadapinya. Dalam konteks bisnis, menurut Thomas
W, Zimmerer kewirausahawan adalah hasil dari suatu disiplin ilmu serta peroses
sistematis penerapan kreativitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.
Intruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995: “
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha dan atau kegaiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan peroduk baru dengan
meningkatkan efisien dalam rangka pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
keuntungan yang lebih besar”.
Sedangkan Wirausaha
adalah seorang yang memutuskan untuk memulai suatu bisnis, sebagai pewaralaba
menjadi terwalaba, memperluas sebuah perusahaan, membeli perusahaa yang sudah
ada, atau barangkali meminjem uang untuk memproduksi suatu produk baru atau
menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan manajer dan penyandang resiko.
Menurut David E. Ray, wirausaha adalah seorang yang mengorganisasikan dan
mengarahkan usaha baru. Wirausaha berani mengambil resiko yang terkait dengan
peroses pemulaian usaha. Dalam memasuki arena bisnis atau memulai usaha baru,
seseorang dituntut untuk tidak hanya memiliki kemampuan tetapi juga ide dan
kemauan.
Berdasarkan latar
belakang di atas penulis akan membahas mengenai cara memasuki dunia usaha serta
profil usaha kecil dan model pengembangannya pada bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
sajakah yang harus dilakukan oleh seorang wirausaha untuk memulai suatu usaha
atau memasuki dunia usaha?
2.
Bagaimanakah
seorang wirausaha membentuk atau merancang profil usaha kecil dan model
pengenbagannya
3. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui apa saja
yang harus dilakukan oleh seorang wirausaha untuk memmulai usaha baru atau
memasuki dunia usaha dan bagaimana bentuk profil usaha kecil serta model
pengembangannya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cara untuk
memasuki dunia usaha baru
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha
atau memasuki dunia usaha:
- Merintis usaha baru (starting)
- Perusahaan milik
sendiri (sole proprietorship), bentuk usaha yang dimiliki dan
dikelola sendiri oleh seseorang.
- Persekutuan (partnership),
suatu kerjasama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama
menjalankan usaha bersama.
- Perusahaan
berbadan hukum (corporation), perusahaan yang didirikan atas dasar
badan hukum dengan modal saham-saham.
- Dengan membeli perusahaan orang
lain (buying)
- Kerjasama manajemen (franchising)
B.
Profil usaha kecil dan model pengembangannya
1.
Profil usaha kecil
Sampai
saat ini batasan usaha kecil masih berbeda-beda tergantung pada fokus
permasalahannya masing-masing. Di Indonesia sendiri belum ada batasan dan
kriteria yang baku mengenai usaha kecil, Berbagai instansi menggunakan batasan
dan kritenia menurut fokus permasalahan yang dituju. Dalam Undang-undang No. 9
Tahun 1995 Pasal 5 tentang usaha kecil disebutkan beberapa kriteria usaha kecil
sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 200.000.000 (dua ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha, atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp 1.000.000.000 (satu miliar rupiah).
Biro
Pusat Statistik Indonesia (BPS) mendefinisikan usaha kecil dengan ukuran tenaga
kerja, yaitu 5 sampai dengan 19 orang yang terdiri dari pekerja kasar yang
dibayar, pekerja pemilik, dan pekerja keluarga. Perusahaan industri yang
memiliki tenaga kerja kurang dan 5 orang diklasifikasikan sebagai industri
rumah tangga (home industri).
Pada
usaha kecil, manajer yang mengoperasikan perusahaan adalah pemilik, majikan,
dan investor yang me-ngambil berbagai keputusannya secara mandiri. Jumlah modal
yang diperlukan juga biasanya relatif kecil dan hanya dari beberapa sumber
saja. Karena permodalan relatif kecil dan dikelola secana mandiri, maka daerah
operasinya juga adalah lokal, majikan dan karyawan tinggal dalam suatu daerah
yang sama, bahan baku lokal dan pemasarannyapun hanya pada lokasi/daerah
tertentu. Akan tetapi, secara keseluruhan merupakan sektor yang mampu menyerap
tenaga kerja lokal yang cukup besar dan tersebar.
2.
Pengembangan Usaha Kecil
Banyak konsep
yang dikemukakan oleh para ahli ekonomi dan manajemen modern tentang cara
meraih keberhasilan usaha kecil dalam mempertahankan eksistensinya secara
dinamis. Dalam berbagai konsep strategi bersaing dikemukakan bahwa keberhasilan
suatu perusahaan sangat tergantung pada kemampuan internal. Untuk menghadapi
kondisi jangka panjang dan dinamis, perusahaan harus dikembangkan melalui
strategi yang berbasis pada pengembangan sumber daya internal secara untuk
menciptakan kompetensi inti.
Dalam
menghadapi krisis ekonomi nasional seperti sekarang ini, baik teori dynamic
strategy maupun teori resource-based strategy sangat relevan bila khusus
diterapkan dalam pemberdayaan usaha kecil. Menurut teori resources-based
strategy, agar perusahaan meraih keuntungan secara terus-menerus, maka
perusahaan harus mengutamakan kapabilitas internal yang superior, yang tidak
transparan, sukar ditiru atau dialihkan oleh pesaing dan memberi daya saing
jangka panjang (futuristik) yang kuat dan melebihi tuntutan masa kini di pasar
dan dalam situasi eksternal yang bergejolak.
Agar
perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus ada usaha khusus yang diarahkan
untuk survival, consolidation, control, planning, dan expectation. Dalam
tahapan ini diperlukan penguasaan manajemen, yaitu mengubah pemilik sebagai
pengusaha yang merekrut tenaga dan diberi wewenang secara jelas. Perubahan yang
dilakukan, yaitu : bidang pemasaran harus mengubah getting customer menjadi
improve competitive situation, bidang keuangan tahap cash flow berubah menjadi
tahap tighten financial control, improve margin, and control cost, dan bidang
pendanaan usaha kecil harus sudah ventura capital.
Menurut teori
the design school, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang ‘fit”
antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai
yang didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti yang merupakan kompetensi
khusus dan pengelohaan sumber daya perusahaan. Dalam konteks persaingan bebas
yang semakin dinamis seperti sekarang, perusahaan harus menekankan pada
strategi pengembangan kompetensi inti, yaitu pengetahuan dan keunikan untuk
menciptakan keunggulan. Keunggulan tersebut dapat diciptakan melalui “The New
7-S’ strategy (The New 7-S’s)”, yaitu :
- Superior stakeholder
satisfaction, yaitu mengutamakan kepuasan stakeholder.
- Strategic sooth
saying, yaitu merancang strategi yang membuat kejutan atau yang
mencengangkan.
- Position for speed,
yaitu posisi untuk mengutamakan kecepatan.
- Position for
surprise, yaitu posisi untuk membuat kejutan.
- Shifting the role of
the game, yaitu strategi untuk mengadakan perubahan/pergeseran peran yang
dimainkan.
- Signaling strategic
intent, yaitu mengindikasikan tujuan dan strategi.
- Simultanous and
sequential strategic thrusts, yaitu membuat rangkaian penggerak/pendorong
strategi secara simultan dan berurutan.
Berdasarkan
pandangan para ahli di atas, jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan baik
kecil maupun besar pada umumnya sangat tergantung pada strategi manajemen
perusahaan dalam memberdayakan sumber daya internalnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di
atas dapat di simpulan bahwa cara seorang wirausaha untuk memasuki
dunia usaha kecil yaitu degan cara: Merintis usaha baru, Dengan membeli
perusahaan orang lain, Kerjasama manajemen. Selain itu harus memiliki kekayaan
atau modal yang cukup untuk membuka suatu usaha baik itu usaha kecil maupun
usaha besar dan harus memiliki strategi manajemen yang baik. Sedangkan
berdasarkan pandangan para ahli, jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan
baik kecil maupun besar pada umumnya sangat tergantung pada strategi manajemen
perusahaan dalam memberdayakan sumber daya internalnya.
B. Saran
Demikianlah isi dari
makalah kami yang telah kami susun agar pembaca mudah untuk memahaminya. Semoga
makalah ini memberi motivasi bagi kita semua, amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar