Kamis, 31 Januari 2019

MANAJEMEN ADMINISTRATIF DAN OPERATIF


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Adninistrasi adalah suatu proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan kegiatan yang bersifat merencanakan, mengorganisir dan memimpin. Menguasai manajemen tidak lepas dari administrasi yang merupakan suatu hal penting dalam menunjang keberhasilan dalam pendidikan yang di miliki oleh pengelola lembaga. Karena apabila pekerjaan di kerjakan oleh yang berkemampuan akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pekerjaan. Manajemen operatif merupakan salah satu dasar yang perlu di miliki oleh Kepala Sekolah, guru dan pegawai administrasi di lembaga pendidikan. Selain itu, dalam lembaga pendidikan memerlukan pengelolaan administrasi yang baik, efektif dan efesien. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan menjelaskan tentang managemen administrasif, operatif dan pengelolaan administasinya.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah sebagai berikut:
1)      Apa pengertian dari managemen administratif dan operatif serta pengelolaan administrasi akademik?
2)      Apa saja ruang lingkup managemen administratif dan operatif?
3)      Bagaimana pengelolaan administrasi akademik?
C.    Tujuan
Adapun tujuannya sebagai berikut :
1)      Untuk mengetahui apa pengertian dari managemen administratif dan operatif serta pengelolaan administrasi akademik
2)      Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup managemen administratif dan operatif
3)      Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan administrasi akademik.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Managemen Administratif dan Operatif serta Pengelolaan Administrasi Akademik
Manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata manna yang berarti tangan, agree yang berarti melakukan. Kedua kata tersebut digabungkan menjadi kata kerja manager yang artinya menangani. Management berasal dari bahasa Perancis kuno memiliki arti melaksanakan dan mengatur. Managere diterjemahkan dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, Kata to manage dapat dipahami dari sinonim maknanya antara lain, to hand yang artinya mengurus, to control yang artinya memeriksa, to guide yang artinya memimpin.[1]
Dari Kathryn. M. Bartol dan David C. Martin yang dikutip oleh A.M. Kadarman SJ dan Jusuf Udaya memberikan rumusan bahwa: “Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning), mengorganisasi(organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan”. Sedangkan dari Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan bahwa: “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.[2]
Berdasarkan dari beberapa definisi yang telah disebutkan dapat dijadikan dalam memahami manajemen tersebut, yaitu: manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengadilan/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.[3]
Administrasi secara etimologis berasal dari bahasa latin ad dan ministrare. Ad artinya intensif, sedang ministrare berarti melayani, membantu, atau mengarahkan. Jadi secara etimologis administrasi adalah melayani secara intensif. Administrare terbentuk kata benda administro dan kata administravus yang kemudian masuk kedalam bahasa Inggris yakni administration, dalam bahasa Indonesia administrasi. [4]
Sondang P Siagian MPA., Ph.D menyatakan bahwa Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian Drs.The Liang Gie menyatakan bahwa Administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekolompok orang dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Selanjutnya Drs. Soebari Trisna menyatakan bahwa Administrasi adalah  keseluruhan proses penyelenggaraan dalam usaha kerja sama dua orang atau lebih dengan secara rasional untuk mencapai tujuan yang telah dkitetapkan sebelumnya secara efesien.  Sedangkan Depdiknas RI menyatakan bahwa Administrasi ialah usaha bersama untuk mendayagunakan semua sumber (personal maupun material) secara efektif dan efesien guna untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan.[5] Herbert A. Simon mendefinisikan kegiatan-kegiatan kelompok kerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian tersebut diatas, secara sederhana ciri pokok untuk dapat disebut sebagai administrasi adalah 1) kerjasama dilakukan oleh sekelompok orang, 2) kerjasama dilakukan berdasarkan pembagian kerja secara terstruktur, 3) kerjasama dimaksudkan untuk mencapai untuk mencapai tujuan memanfaatkan sumber daya. Dengan demikian administrasi dapat diartikan sebagai kegiatan kerjasama yang dilakukan sekelompok orang berdasarkan pembagian kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. [6]
Jadi, Manajemen Administrasi adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan ini dikenal dengan aktivitas/ fungsi-fungsi manajemen. Sedangkan manajemen operatif adalah kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas masing-masing, setiap orang melaksanakannya dengan tepat dan benar.
Manajemen administratif merupakan cabang manajemen yang berkaitan dengan pelayanan-pelayanan untuk memperoleh, mencatat, dan menganalis keterangan, merencanakan dan untuk melakukan komunikasi, memajukan urusan-urusan, dan mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Orang yang melakukan tugas tersebut dilakukan oleh administrative manager (manajer administratif). Menurut Sergiovanni ada empat tujuan administrasi yaitu: a) efektivitas produksi, b) efisiensi, c) kemampuan menyesuaikan diri, dan d) kepuasan kerja. Keempat tujuan ini dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sekolah.
Menurut George Terry, sebutan administrative manager memperoleh penerimaan luas untuk menggantikan office manager karena lebih tepat melukiskan tugas pengelolaan informasi. Kini seorang manajer administratif bukan lagi sekedar pimpinan para juru tulis dalam kantor, melainkan seorang pejabat yang memiliki kedudukan dari pimpinan organisasi, dan kedudukannya sejajar dengan pejabat lainnya seperti manajer produksi atau manajer keuagan.[7]
Menurut Daryono “management of operative” yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam menjalankan pekerjaan dan yang menjadi beban tugas masing-masing setiap orang melakasanakan dengan tepat dan benar. Jadi, Manajemen operatif juga dapat diartikan suatu usaha-usaha yang dilakukan agar yang menjadi tanggung jawab atau pekerjaan bisa berjalan dengan baik , benar, efektif dan efisien, Manajemen operatif atau bisa dikatakan adalah manajemen personal meliputi tata usaha, perbekalan, kepegawaian, keuangan dan hubungan masyarakat. Sedangkan pengelolaan administrasi akademik dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan.

B.     Ruang Lingkup Managemen Administrasi dan Operatif
Ruang lingkup manajemen pendidikan islam terbagi menjadi dua yang pertama yakni manajemen administratif. Manajemen administratif meliputi:
1.      Perencanaan (planning)
Planning dapat didefmisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Pengertian tersebut menunjukan bahwa perencanaan merupakan fungsi administrasi dan manajemen yang pertama. Alasannya ialah bahwa tanpa adanya rencana, maka tidak ada dasar untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu dalam rangka usaha oencapain tujuan.
2.      Organisasi (irganization)
Pengorganisasian ialah keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, tanggungjawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
3.      Bimbingan/ pengarahan (commanding or motivation)
Ialah keseluruhan proses pemberian motif bekerja kepada para bawahan sedemikan rupa sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan ekonomis.
4.      Pengawasan (control)
Pengawasan ialah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
5.      Penilaian (evaluating)
Penilaian adalah proses pengukuran dan pembandingan hasil-hasil pekerjaan yang telah dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hakekat dari penilaian adalah: Penilaian ditujukan kepada satu fase tertentu dalam satu proses setelah fase itu seluruhnya selesai dikerjakan.
Ari H. Gunawan membagi ruang lingkup manajemen operatif sebagai berikut :
1.      Administrasi Tata Usaha
Tata usaha sering disebut tata laksana dalam arti sempit dapat diartikan sebagai proses menata pelaksanaan. Tata usaha dalam arti luas memiliki arti segenap proses kegiatan pengolaan surat meyurat, mulai dari menerima, mencatat, mengolah, menyimpan, merencanakan, menggandakan dan mengirim semua keterangan yang diperlukan oleh pimpinan.
2.      Adminsitrasi kurikulum/kepegawaian
Manajemen kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh serta pembinaan secara kontinu para pegawai disekolah, sehingga dapat membantu atau menunjang kegiatan di dalam proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah di tentukan.
Ruang lingkup administrasi kurikulum/ kepegawaian yakni: 1) Perencanaan pegawai, 2) Pengadaan atau seleksi pegawai, 3) Penggunaan, 4) Pembinaan dan pengembangan pegawai dan 5) Pemberhentian pegawai.
3.      Adminsitrasi sarana dan prasarana
Manajemen sarpras dapat diartikan sebagai proses kerjasama pendaya gunaan semua kebutuhan dan perlengkapan pendidikan secara efektif dan efisien. Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunaknan dan menunjang proses pendidikan, khususnya dalam proses belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat dan media pengajaran. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang jalannya proses pengajaran, seperti halaman, kebun, taman sekolah serta jalan menuju sekolah.
4.      Administrasi keuangan
Manajemen keuangan adalah segala kegiatan pencatatan masuk dan keluarnya keuangan dalam membiayai kegiatan organisasi.
5.      Admisnistrasi hubungan sekolah dengan masyarakat (Humas)
Hubungan masyarakat (HUMAS) adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut.[8]
Menurut Ngalim Purwanto jenis manajemen operatif dibagi menjadi:
1.      Administrasi kurikulum, meliputi pembukuan dan pendataan jumlah mata pelajaran yang diajarkan, waktu tersedia, jumlah guru, beserta pembagian jumlah pelajaran, jumlah kelas, pejadwalan, buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi program tahunan dan kalender pendidikan
2.      Administrasi ketenagapendidikan (kepegawaian), meliputi surat lamaran, dan penerimaan pegawai, surat keputusan, surat tugas, berkas-berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian.
3.      Administrasi kesiswaan, meliputi organisasi dan perkumpulan siswa, kesehatan dan kesejahteraan siswa, penilaian dan pengukuran kemajuan siswa, bimbingan dan penyuluhan bagi siswa.
4.      Administrasi sarana dan prasarana pendidikan meliputi, buku perencanaan dan pengadaan barang, buku pembagian dan pengadaan barang, buku perbaikan barang dll
5.      Administrasi keuangan/ pembiayaan pendidikan, meliptui keuangan, pendaftaran siswa baru, uang gedung, uang seragam, uang peralatan sekolah, dll
6.      Administrasi humas, meliputi hasil kerja sama dan sebagainya
7.      Administrasi perkantoran, meliputi surat masuk dan surat keluar, buku tamu, buku-buku penting terkait penyelenggaraan pendidikan
8.      Administrasi unit-unit penunjang pendidikan dan layanan khusus pendidikan, meliputi bimbingan konseling, UKS, pramuka olahraga, kesenian, layanan antar jemput dan bimbingan khusus dirumah
9.      Administrasi tata lingkungan keamanan sekolah, meliputi perencanaan tata tertib dan pertamanan di sekolah, jadwal penjaga, jadwal kebersihan.

C.    Pengelolaan Administrasi Akademik
Administrasi adalah proses dalam suatu institusi untuk mempermudah dan memperlancar semua aktivitas guna mencapai tuuan organisasi. Akademik adalah kegiatan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan.[9] Administrasi akademik merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan. Dengan demikian, administrasi akademik dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan. Melalui kegiatan administrasi keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program akademik secara efektif dan efisien.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut yaitu:
1.      Transparansi,
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
2.      Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas didalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
3.      Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4.      Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.[10]
Dalam pengelolaan administrasi sekolah yang terdiri dari kumpulan orang yang terdiri dari siswa, guru, kepala sekolah, tenaga tata usaha, tenaga perpustakaan, dan tenaga pendukung lainnya, memberikan kewenangan penuh kepada pihak sekolah untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi komponen-komponen pendidikan sekolah yang bersangkutan.[11]Pengelolaan administrasi Sekolah prinsipnya bersifat praktis dan fleksibel, dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan situasi nyata disekolah dan berfungsi sebagai sumber informasi bagi peningkatan pengelolaan pendidikan dan kegiatan belajar-mengajar.
                               






BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manajemen Administrasi adalah kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengarahkan agar semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan ini dikenal dengan aktivitas/ fungsi-fungsi manajemen. Sedangkan manajemen operatif adalah kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi tugas masing-masing, setiap orang melaksanakannya dengan tepat dan benar.
Manajemen operatif juga dapat diartikan suatu usaha-usaha yang dilakukan agar yang menjadi tanggung jawab atau pekerjaan bisa berjalan dengan baik , benar, efektif dan efisien, Manajemen operatif atau bisa dikatakan adalah manajemen personal meliputi tata usaha, perbekalan, kepegawaian, keuangan dan hubungan masyarakat.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
B.     Saran
Semoga dengan selesainya tugas makalah ini dapat kita dapat mengambil ibrahnya, dan dapat mengetahui tentang tinjauan teoritik tentang anak berkesulitan belajar, sehingga kita dapat menambah wawasan lebih luas terhadap diagnosis kesulitan belajar.



DAFTAR PUSTAKA

Ani Atih, Pendidikan Administrasi Perkantoran, dengan alamat blog: http://aniatih.blogspot.co.id/2013/12/manajemen-administratif.html, diakses Kamis, 22 Februari 2018, 09.30.
Firmansyah, 2013, Manual Prosedur Manajemen Adminstrasi Akademik, Malang.
Hendrowati, Tri Yuni, Buku Ajar Administrasi Pendidikan, Lampung: STIKIP Muhammadiyah Pringsewu.
Kajian Pustaka, Administrasi Pendidikan, Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.
Nugraha,Galih Abdi, 2017, Tesis Manajemen Operatif Dalam Pengembangan Kinerja Pegawai Di Smp Muhammadiyah, Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta.




[1] Galih Abdi Nugraha, 2017, Tesis Manajemen Operatif Dalam Pengembangan Kinerja Pegawai Di Smp Muhammadiyah, Surakarta: Institut Agama Islam Negeri Surakarta, h. 18.
[2] Tri Yuni Hendrowati, Administrasi Pendidikan, Lampung: STIKIP Muhammadiyah Pringsewu, h. 1.
[3] Galih Abdi Nugraha, op.cit, h. 19.
[4] Aswadi Lubis, 2006, Diktat Manajemen, Padang Sidimpuan: STAIN, h. 1.
[5] Tri Yuni Hendrowati, op.cit, h. 2.
[6] Kajian Pustaka, Administrasi Pendidikan, Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia.
[7] Ani Atih, Pendidikan Administrasi Perkantoran, dengan alamat blog: http://aniatih.blogspot.co.id/2013/12/manajemen-administratif.html, diakses Kamis, 22 Februari 2018, 09.30.
[8] Galih Abdi Nugraha, op.cit, h. 44.
[9] Firmansyah, 2013, Manual Prosedur Manajemen Adminstrasi Akademik, Malang, h. 1.


[10] Tri Yuni Hendrowati, op.cit, h. 201.
[11] Ibid, h. 92.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WIRAUSAHA : PELUANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi memperoleh suat...