BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Proses belajar dapat pula dijelaskan dengan
memperhatikan satu aspek yang penting, yaitu motivasi siswa. Guru sering dirisaukan
dengan adanya siswa yang dinilai cerdas tetapi mempunyai prestasi yang
sedang-sedang saja. Dalam pembelajaran siswa tersebut kelihatan bosan dan lesu,
sedikit sekali menggunakan pikiran untuk memecahkan persoalan yang dikemukakan
di kelas, apalagi secara aktif melibatkan diri dalam proses pembelajaran.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari dalam dan
luar diri siswa. Faktor luar misalnya fasilitas belajar, cara mengajar guru, system
pemberian umpan balik, dan sebaginya. Faktor-faktor dari dalam diri siswa mencakup
kecerdasan, strategi belajar, motivasi dan sebagainya. Namun pada kenyataannya dalam
suatu kelas, keadaan siswa bermacam-macam untuk belajar maupun menerima pelajaran
yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu pentingnya motivasi, bentuk,
prinsip motivasi dan upaya peningkatan motivasi belajar benar-benar perlu dipahami.
B.
RumusanMasalah
Adapun rumusan
masalah dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian motivasi belajar?
2. Apa prinsip-prinsip motivasi belajar?
3. Apa saja motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik?
4. Apa saja bentuk-bentuk motivasi belajar?
C.
Tujuan
Adapun tujuan
materi dalam makalah ini sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui apa pengertian motivasi
belajar
2.Untuk mengetahui apa prinsip-prinsip motivasi belajar
3.Untuk mengetahui apa saja motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik
4.Untuk mengetahui apa saja bentuk-bentuk
motivasi belajar
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi
berasal dari bahasa latin “Movere”
artinya menggerakkan.
Motivasi adalah suatu energi penggerak,
pengarah dan memperkuat tingkah laku. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
motivasi didefinisikan sebagai dorongan yang
timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Jadi, motivasi adalah proses
yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang
penuh energi, terarah dan bertahan lama.[1]Seorang tokoh bernama Ferdinand Foch mengatakan bahwa senjata yang
paling ampuh di dunia ini adalah jiwa manusia yang terbakar menyala-nyala. Ini adalah ungkapan tentang motivasi dan motivasilah yang memberi daya dorong dalam diri kita untuk melakukan sesuatu.[2]
Sedangkan belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup manusia. W.S Winkel mengatakan, bahwa belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang menghasilkan perubahan-perubahan, pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap serta bersifat tetap. Sedangkan yang
dimaksud motivasi belajar adalah keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku individu untuk belajar.[3]
B.
Prinsip-PrinsipMotivasiBelajar
Pembahasan
motivasi belajar tidak bisa terlepas dari masalah-masalah psikologi dan fisiologi,
karena keduanya ada saling keterkaitan. Yang perlu di pahami dalam Prinsip-prinsip
motivasi belajar adalah sebagai berikut:
-
Memuji
lebih baik dari pada mencela. Perlu diketahui bahwa manusia cenderung akan mengulangi
perbuatan yang mendapat pujian atau apresiasi dari pihak lain
-
Memenuhi
kebutuhan psikologi
-
Motivasi intrinsic lebih efektif daripada
ekstrinsik
-
Keserasian
antara motivasi
-
Mampu
manjelaskan tujuan pembelajaran
-
Menumbuhkan
perilaku yang lebih baik
-
Mampu mempengaruhi lingkungan
-
Bisa
diaplikasikan dalam wujud yang nyata.
C.
Fungsi
Motivasi dalam Belajar
Motivasi merupakan salah satu unsur
dalam mencapai prestasi belajar yang optimal selain kondisi kesehatan secara
umum, intelegensi, dan bakat minat. Menurut Sardiman ada tiga fungsi
motivasi, yaitu:
1.
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai
penggerak atau motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2.
Menentukan
arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa saja yang harus dikerjakan yang serasi guna mencpaai
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.
Motivasi dapat berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseornag melakukan suatu usaha karena
adanya motivasi. Dengan kata lain bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan
terutama didasari adanya motivasi maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seornag siswa akan sangat
mennetukan tingkat pencpaian prestasi belajarnya.[4]
D.
MotivasiInstrinsikdanMotivasiEkstrinsik
1.
Motivasi Instrinsik
Menurut Priyitno
motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan oleh factor
pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku individu itu terjadi
tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi karena mendapatkan
energy dan pengaruh tingkahlaku dari dalam dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat
dari luar.
Sedangkan Thornburgh
berpendapat bahwa motivasi intrinsic adalah keinginan bertindak yang disebabkan
oleh faktor pendorong dari dalam diri sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam individu, dimana dorongan tersebut
menggerakkan individu atau subyek untuk memenuhi kebutuhan,tanpa perlu dorongan
dari luar.
2. Motivasiekstrinsik
Sardiman memberikan
definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsi
karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat dikatakan lebih banyak
dikarenakan pengaruh dari luar yang relative berubah-ubah.
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakana sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakana sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.
E.
Bentuk-BentukMotivasiBelajar
Menurut Sudirman A.M, ada beberapa bentuk
dan cara yang menumbuhkan motivasi antara lain:
a. Memberi Angka
Angka dalam hal
ini merupakan simbol dari nilai kegiatan belajar. Angka-angka yang baik bagi
para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.
b. Hadiah
Hadiah dapat membangkitkan motivasi belajar
seseorang jika ia memiliki harapan untuk memperolehnya, misalnya: seorang siswa
tersebut mendapat beasiswa, maka kemungkinan siswa tersebut akan giat melakukan
kegiatan belajar, dengan kata lain ia memiliki motivasi belajar agar dapat mempertahankan
prestasi.
c. Saingan/
Kompetisi
Saingan/kompetisi
dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Harga Diri
Bekerja keras
dengan mempertahankan harga dirinya adalah salah satu bentuk motivasinya yang
cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk memacu
prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
e. Menilai Ulangan
Para siswa akan
menjaga giat belajarnya kalau mengetahui akan adanya ulangan. Oleh karena itu
memberi ulangan itu juga merupakan sarana motivasi, tetapi guru juga terlalu
sering memberi ulangan karena bisa membosankan siswa. Maka sebelum ulangan guru
sebaiknya terlebih dahulu memberitahukan akan adanya ulangan.
f. Mengetahui
Hasil
Dengan
mengetahui hasil pelajaran apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa
untuk lebih giat belajar. Semakin hasil
belajarnya meningkat, maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk belajar
terus menerus dengan harapan-harapan hasilnya terus meningkat.
g. Pujian
Apabila ada
siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik perlu
diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk yang positif sekaligus merupakan
motivasi.
h. Hukuman
Hukuman sebagai
reinforcement() yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat, dan bijak
akan menjadi alat motivasi.
i.
Hasrat Untuk Belajar
Hasrat berarti
ada pada diri seseorang. Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut
ada hasrat atau tekad untuk mempelajari sesuatu.
j.
Minat
Motivasi erat
hubungan dengan minat, sehingga tepatlah bahwa minat merupakan alat motivasi
yang pokok dalam proses belajar. Siswa akan merasa senang dan aman dalam
belajar apabila disertai dengan minat belajar dan hal ini tak lepas dari minat
siswa itu dalam bidang studi yang ditempuhnya.
k. Tujuan yang
diakui
Tujuan yang
diakui akan terima baik oleh siswa dan akan merupakan alat motivasi yang sangat
penting sekali dengan memahami tujuan yang harus dicapai karena disana sangat
berguna dan menguntungkan maka akan timbul gairah untuk terus belajar.[5]
i.
Ego-involvement
Menumbuhkan
kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai
tantangan sehingga bekerja keras adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang
cukup penting. Bentuk kerja keras siswa dapat terlibat secara kognitif yaitu
dengan mencari cara untuk dapat meningkatkan motivasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Motivasi adalah proses
yang memberi semangat, arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang
penuh energi, terarah dan bertahan lama.
Seorang tokoh bernama Ferdinand Foch mengatakan bahwa senjata yang
paling ampuh di dunia ini adalah jiwa manusia yang terbakar menyala-nyala. Ini adalah ungkapan tentang motivasi dan motivasilah yang memberi daya dorong dalam diri kita untuk melakukan sesuatu.
B.
Saran
Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi
siswa sekolah. Untuk itu, pengetahuan tentang “belajar karena ditugasi oleh
guru” dan “belajar karena motivasi diri” penting bagi guru dan calon guru.
Tidak hanya guru, motivasi juga penting bagi siswa agar siswa dan guru mampu mencapai
tujuan dari belajar dan pembelajaran dengan baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Santrock, John W. 2008, Psikologi Pendidikan, ed.2, Jakarta:
Kencana.
Mulyaningtyas, B. Reina dan Yusuf
Purnomo Hadiyanto, 2006, Bimbingan Konseling untuk Kelas X, Jakarta: Esis.
Mulyana, Aina. Motivasi Belajar Siswa, Pengertian Bentuk Dan Faktor
Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa,http://ainamulyana.blogspot.co.id/2012/02/motivasi-belajar.html
(Kamis, 16 Oktober 2017,13.26).
Sardiman, 2003, Interaksi &
Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.
Meli, Narty. Pengertian Motivasi, Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Motivasi Belajar dan Strategi Pemberian Motivasi Oleh Guru, https://koreshinfo.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-motivasi-bentuk-bentuk.html (Sabtu, 18 Oktober 2017, 13.30).
[1] John W Santrock, 2008, Psikologi Pendidikan, ed.2,
Jakarta:Kencana, Hal. 510.
[2]B. Reina Mulyaningtyas dan Yusuf
Purnomo Hadiyanto, 2006, Bimbingan Konseling untuk Kelas X, Jakarta: Esis, Hal.
57.
[3]AinaMulyana,Motivasi Belajar Siswa, Pengertian Bentuk Dan
Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa,http://ainamulyana.blogspot.co.id/2012/02/motivasi-belajar.html
(Kamis, 16 Oktober 2017,13.26).
[4] Sardiman,2003,
Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali
Pers, Hal.85-86.
[5]Narty
Meli, Pengertian Motivasi, Bentuk-Bentuk Motivasi
Belajar, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar dan Strategi Pemberian
Motivasi Oleh Guru, https://koreshinfo.blogspot.co.id/2016/02/pengertian-motivasi-bentuk-bentuk.html (Sabtu, 18 Oktober
2017, 13.30).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar