Senin, 28 Januari 2019

perkembangan pendidikan bani abbasiyah


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LatarBelakang
Masa pemerintahan bani Abbasyiyah merupakan puncak perkembangan pendidikan Islam di dunia. Selama pemerintahan bani Abbasyiyah, banyak bidang pendidikan Agama maupun bidang pendidikan umum yang muncul beserta tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan pendidikan tersebut.
Pendidikan Islam yang sangat berkembang pada masa Bani Abbasyiyah yaitu pada pemerintahan Harun Ar-Rasyid. Pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid, pendidikan Islam sangat berkembang pesat sehingga banyak ilmu-ilmu baru yang sampai saat ini terus dikembangkan, misalnya dalam ilmu umum diantaranya bidang filsafat, astronomi, kedokteran, matematika, dan lain-lain.

B.     RumusanMasalah
Adapunrumusanmasalahdalammakalahinisebagaiberikut:
1.      Bagaimanaperkembanganpendidikan islampada masa Dinasti Abbasiyah?
2.      Apa faktor kemajuan dan kemunduran ilmu pengetahuan?
3.      Apa sajalembaga-lembagapendidikannya?
4.      Apa saja bidang-bidang ilmu pengetahuan yang dikembangkan

C.    Tujuan
Adapuntujuanmateridalammakalahinisebagaiberikut:
1.      Untukmengetahuibagaimanaperkembanganpendidikan islampada masa Dinasti Abbasiyah.
2.      Untukmengetahuiapa faktor kemajuan dan kemunduran ilmu pengetahuan.
3.      Untukmengetahuiapasajalembaga-lembagapendidikannya.
5.      UntukmengetahuiApa saja bidang-bidang ilmu pengetahuan yang dikembangkan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Bani Abbasyiyah
Popularitas daulah Abbasyiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya Al-Ma’mum (813-833 M). MasaBaniAbbasiyahmerupakanpuncakperkembanganilmupengetahuandanajaran Islam. Salah satukaryabesarnyaadalahpembangunanBaitulHikmah, sebagaipusatpenerjemahan yang berfungsisebagaiperguruantinggidenganperpustakaan yang besar. Perpustakaanpadamasaitulebihmerupakansebuahuniversitas, karena di sampingterdapatkitab-kitab, di sana orang jugadapatmembaca, menulisdanberdiskusi.Sehinggabanyak orang yang datangke Baghdad untukmenimbailmu.[1]
Harun Al-Rasyidjugamenggunakankekayaannya yang banyakuntukdimanfaatkanbagikeperluansosial. Rumahsakit, lembagapendidikandokter, danfarmasididirikan. Padamasanyasudahterdapat paling tidaksekitar 800 orang dokter. Disampingitu, pemandian-pemandianumumjugadibangun. Sehinggapadamasainilahnegara Islam menempatkansebagai Negara terkuat yang taktertandingi.[2]
PadamasaDinastiAbbasiyahBahasa Arab digunakansebagaibahasailmupengetahuandanbahasaadministrasisehinggabayak orang non muslim yang sedangbelajar di Baghdad menjadimuallaf. PendidikanpadamasaBaniAbbasiyahberlangsungdikhuttabsebagaitempatbelajarmembaca, menulis, mengaji, membacaiqradanmembacaAlquran. Bagimereka yang sudahpandaimembacaakandiajrkanilmupengetahuanlain, sepertikimia, matematika, astronomi, sastradanilmufalsafah.
Padamasaabbsiyahiniterdapatperkembanganilmupengetahuan, antara lain:Menerjemahkanbuku-bukudaribahasaasing (Yunani,SyiriaIbrani, Persia, India, Mesir, dan lain-lain) kedalambahasa Arab. Jugapengetahuankeagamaansepertifikih, usulfikih, hadis, mustalahhadis, tafsir, danilmubahasa.
Sejakupayapenerjemahanmeluas, kaummuslimdapatmempelajarinyalangsungdalambahasaarabsehinggamunculsarjana-sarjanamuslim yang turutmemperluaspeyelidikanilmiah, memperbaikiataskekeliruaanpemahamankesalahanpadamasalampau, danmenciptakanpendapat-pendapatatau ide baru.[3]

B.   Faktor Kemajuan dan Kemunduran Ilmu Pengetahuan
1.      FaktorKemajuan
Factor yang memberikandorongankuatbagiterciptanyakemajuanilmupengetahuandalamaislampadamasapemerintahanBani Abbas paling tidakadaduafaktoryaitu:
-          Faktor internal, yaitu: kebijakanpemerintahterutamasoalpengembanganilmupengetahuandansains. Sehinggamemberikandorongankuatbagi para ilmuanuntukmelakukaneksperimen.
-          Faktoreksternal, yaitu: usahauntukmenyalinilmupengetahuandansains yang pernahberkembang di masasebelumnya, baikdaribangsaYunani, Romawi, Persia, India danBabilonia,
2.      FaktorKemunduran
Untukmengkajitentangkemundurantidakterlepasdariaspekpolitikmiliterdanstabilitaspolitik, baik di dalammaupun di luar Bagdad. Seperti: konflik internal yang berkepanjanganmadamasaakhir, situasipolitik yang tidakstabil, ditambahtidakadakebijakanpemerintahuntukmemberikandorongansehinggabanyakilmuan yang kurangbergairahlagiuntukberkarya.[4]
DiperparahdenganhadirnyapasukanHulaghu Khan yangmenyerangkota Bagdad menjadipemicuutamahengkangnyakaumintelektualmuslimkewilayah lain. Pembumihangusankotaperadabaninimembawadampaknegatifbagiperkembanganilmupengetahuandansainssehingga para intelektualtaklagitinggaldanmenetapkarnamerekajugamenjadisasaranamukbangsa Mongol jugatidakadakebebasaberkarya.






































C.   Bidang-Bidang Ilmu Pengetahuan Yang Dikembangkan
Berbagai kebijakan yang dikeluaarkan pemerintah yang dilakukan para penguasa Bani Abbas, menghasilkan kemajuan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan diantaranya adalah:
1.      Filsafat
Proses penerjemahan yang dilakukan umat islam bukan hanya menerjemahkan ilmu pengetahuan namun juga mentransfer dalam bentuk pemikiran. Diantara tokoh yang memberikan andil cukup besar dalam perkembangan filsafat islam adalah: Al-Kindi yang karya dan pemikirannya ini memberikan motivasi bagi para filosuf untuk melakukan kajian yang sama sehingga dapat mengalami perkembangan yang pesat, Al-Faraby karyanya yang cemerlang dalam bidang filsafat adalah filsafat emanasi (pancaran), Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Bajjah, Ibnu Thufail dan Ibnu Rusyd. 
2.      Ilmu Kalam
Menurut A. Hasymy, lahirnya ilmu kalam karena dua faktor: Pertama, untuk membela islam dengan bersenjatakan filsafat. Kedua, karena semua masalah termasuk masalah agama telah berkisar dari pola rasa kepada pola akal dan ilmu.Diantara para pelopornya adalah: Washil Ibn Atha, Baqilani, Asyary, Ghazali, Sajastani dan lain–lain.
3.      Ilmu Kedokteran
Pada masa ini telah didirikan apotik yang pertama didunia yaitu tempat menjual obat. Disamping itu telah didirikan sekolah kedokteran dilengkapi rumah sakit. Pada masa Al-Makmun para apoteker telah diwajibkan menempuh ujian sebagaimana para tabib kemudian pemerintah mengeluarkan ijazah resmi untuk para dokter yang lulus.
Pada masa Harun al-Rasyid mendirikan rumah sakit yang pertama dengan mencontoh rumah sakit yang ada di Persia. Tidak lama setelah itu, didirikan 34 rumah sakit.Tokoh islam yang terkenal dalam dunia kedokteran adalah al-Razi yang karangannya berjudul al-hawi  namun yang gemilang adalah Ibnu Sina yang karangannya berbentuk ensiklopedia al-qanun fi al-Thib dan karangan yang telah diterjemahkan ke dalam bahasainggris adalah materiamedica memuat tentang obat-obatan.
4.      Ilmu Kimia
Diantara tokoh kimia adalah Jabir Ibn Hayyan, dimana ia dapat membuat asam belerang, asam sendawa dan aqua regina yang dapt menghancurkan emas dan perak juga ia telah memperbaiki teori Arostoteles mengenai campuran logam.
5.      Matematika
Dalam ilmu matematika pada masa ini melahirkan penemuan  angka nol, satu, dua dan seterusnya yang dikenal nomer atau angka Arab (Arabic Numeric) juga ilmu hitung dalam bidang al-Jabar yang termasuk dalam ilmu logaritma.
6.      Sejarah
Ilmuan yang berkecimpung dalam bidang ini adalah: Muhammad Ibn Ishaq berhasil menyusun Sirat al-Nabawiyah Li Ibn Ishaq dan disunting muridnya menjadi Sirah Nabawiyah li Ibn Hisyam, al-Waqidi, Muhammad Ibn Sa’ad dan Abu Ubidah.
7.      Ilmu Bumi
Ahli ilmu bumi yang pertama adalah Hisyam al-Kalbi, ahli yang lain yakni Muhammad al-Khawarizmi yang membuat peta dunia (globe) juga mengukur volume dan keliling bumi yang karyanya berjudul Kitab Surah al-Ars(Morfologi Bumi).
8.      Astronomi
Dalam ilmu ini ditemukan tabel astronomi Zij as-Sindin, tentang planet dan bintang.[5]
9.      Bidang Seni Ukir
Beberapa seniman ukir terkenal: Badr dan Tariff (961-976 M) dan ada seni musik, seni tari, seni pahat, seni sulam, seni lukis dan seni bangunan.
10.  Ilmu Hadits
Tokohnya al-Bukharidan Muslim danmasihbanyaklagitokoh yang lain sepertiIbnuMajjah, Abu Daud, al-Tirmidzidan al-Nasa’i.
11.  Ilmu Tafsir, Ilmu Fiqihdan Tasawuf
Diantaratokohnyaseperti al- Thabary, al-Suda, MuqatilIbnSulaiman. Untukilmufiqih yang terkenalseperti Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’IdanIbnHanbali. Sedangkanuntuktasawuf, sufi yang terkenalseperti al-Ghazali, Sufyan as-Sauri, Rabi’ah al-Adawiyah, Zun Nun al-Misridsb.[6]

Materi pendidikan dasar pada masa daulat Abbasiyah terlihat ada unsur demokrasinya, disamping materi pelajaran yang bersifat wajib (ijbari) bagi setiap murid juga ada materi yang bersifat pillihan (ikhtiari).MenurutMahmud  Yunusdalambukunya“SejarahPendidikan Islam”, yang dikutipolehSuwitomenjelaskantentangmateripelajaran yang bersifatwajib(ijbari) seperti :Al-Qur’an, Shalat, Do’a, SedikitilmunahwudanbahasaarabMembacadanmenulis.Sedangkanmateripelajaranikhtiari (pilihan) ialah: Berhitung, semuailmunahwudanbahasaarab (maksudnyanahwu yang berhubungandenganilmunahwudipelajarisecaratuntansdan detail), syairdanriwayat/ Tarikh Arab.[7]
Dalam proses belajarmengajar, metodependidikan/pengajaranmerupakansalahsatuaspekpendidikan/pengajaran yang sangatpentinggunamentransferpengetahuanataukebudayaandariseorang guru kepada para muridnya. PadamasaDinastiabbasiyahmetodependidikan/pengajaran yang digunakandapatdikelompokkanmenjaditigamacam:
1.      MetodeLisan, metodeiniberupadikte (imla’), ceramah (as-sama’), qiro’ahuntukbelajarmembacadandiskusi yang khaspadamasaini.
2.      MetodeMenghafal, halinimuridharusmembacasecaraberulangulangpelajarannyasehinggapelajaranmelekatpadabenakmerekasampaihafal.
3.      MetodeTulisan, metodeinisangatpentingdimanabergunabagipenguasanilmupengetahuanjugasebagaipenggandaanjumlahbukukarnabelumadamesincetak.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Masa pemerintahan bani Abbasyiyah merupakan puncak perkembangan pendidikan Islam di dunia. Popularitas daulah Abbasyiyah mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya Al-Ma’mum (813-833 M).
Selama pemerintahan bani Abbasiyah, banyak bidang pendidikan Agama maupun bidang pendidikan umum yang muncul beserta tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan pendidikan tersebut. Seperti Al-Razi, Al-Battani, Al Ya’qubi, Al Buzjani, Ibn Sina, dan masih banyak yang lainnya.
Ilmu yang dikembangkansepertiilmu agama sepertiilmuhadits, fiqh, tasawuf, kalamdanilmuumumsepertikedokteran, filsafat, kimia, matematika, sejarah, ilmubumidanastronomi. Danlembagapendidikannyaseperti: TokoBuku, Rumah-rumah Para Ulama, SanggarSastra, Madrasah, PerpustakaandanObservatoriumjugaAl-Ribath.
Materi pendidikan dasar pada masa daulat Abbasiyah terlihat ada unsur demokrasinya, disamping materi pelajaran yang bersifat wajib (ijbari) bagi setiap murid juga ada materi yang bersifat pillihan (ikhtiari).Dan padamasaDinastiabbasiyahmetodependidikan/pengajaran yang digunakandapatdikelompokkanmenjaditigayaknimetodelisan, metodetulisandanmetodemenghafal.

B.     Saran
Demikianlahmakalahinikami buat, semoga bias bermanfaatbagikitasemuadanteruslahbelajaruntukmencapaikesuksesanjugasegala saran, kritikan kami harapkanpadamakalahiniuntukperbaikan yang akandatang.




DAFTAR PUSTAKA

World of  Women.MakalahPendidikan Islam PadaMasaDinastiAbbasiyah.https://carissaamelia.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html.
Elmisbah.SejarahPendidikan Agama Islam Masa Abbasiyah.https://elmisbah.wordpress.com/sejarah-pendidikan-agama-islam-masa-abbasiyah/.
Muridi. 2006.SejarahKebudayaan Islam. Jakarta : PT. KaryaToha Putra.










[1]SejarahPendidikan Islam PadaMasaBaniAbbasiyah, http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html, (Rabu, 08 Februari 2017, 15.03).
[2]World of  Women, MakalahPendidikan Islam PadaMasaDinastiAbbasiyah, https://carissaamelia.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html, (Rabu, 08 Februari 2017, 15.20).

[3]Elmisbah, SejarahPendidikan Agama Islam Masa Abbasiyah, https://elmisbah.wordpress.com/sejarah-pendidikan-agama-islam-masa-abbasiyah/( Kamis 23 Februari 2017, 13.29).

[4]Muridi, 2006, SejarahKebudayaan Islam,Jakarta : PT. KaryaToha Putra, hal. 21-23.
[5]Murodi, SejarahKebudayaan Islam, op.cit, hal. 9-20.
[6]Murodi, SejarahKebudayaan Islam, op.cit, hal. 29-39.
[7]Imam Fathollah ,Pendidikan Islam MasaAbbasiyah,http://ab-dina.blogspot.co.id/2012/10/makalah-pendidikan-islam-masa-abbasiyah.html, (Kamis, 23 Februari 2017, 14.03).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WIRAUSAHA : PELUANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi memperoleh suat...