BAB I
PENDAHULUAN
A.
LatarBelakang
Masa pemerintahan bani Abbasyiyah merupakan
puncak perkembangan pendidikan Islam di dunia. Selama pemerintahan bani
Abbasyiyah, banyak bidang pendidikan Agama maupun bidang pendidikan umum yang
muncul beserta tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan pendidikan
tersebut.
Pendidikan Islam yang sangat berkembang pada
masa Bani Abbasyiyah yaitu pada pemerintahan Harun Ar-Rasyid. Pada masa
pemerintahan Harun Ar-Rasyid, pendidikan Islam sangat berkembang pesat sehingga
banyak ilmu-ilmu baru yang sampai saat ini terus dikembangkan, misalnya dalam
ilmu umum diantaranya bidang filsafat, astronomi, kedokteran, matematika, dan
lain-lain.
B.
RumusanMasalah
Adapunrumusanmasalahdalammakalahinisebagaiberikut:
1. Bagaimanaperkembanganpendidikan islampada masa
Dinasti Abbasiyah?
2. Apa faktor
kemajuan dan kemunduran ilmu pengetahuan?
3. Apa sajalembaga-lembagapendidikannya?
4. Apa saja
bidang-bidang ilmu pengetahuan yang dikembangkan
C.
Tujuan
Adapuntujuanmateridalammakalahinisebagaiberikut:
1. Untukmengetahuibagaimanaperkembanganpendidikan islampada masa
Dinasti Abbasiyah.
2. Untukmengetahuiapa faktor
kemajuan dan kemunduran ilmu pengetahuan.
3. Untukmengetahuiapasajalembaga-lembagapendidikannya.
5. UntukmengetahuiApa saja
bidang-bidang ilmu pengetahuan yang dikembangkan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan
Pendidikan Islam Pada Masa Bani Abbasyiyah
Popularitas daulah Abbasyiyah
mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya
Al-Ma’mum (813-833 M). MasaBaniAbbasiyahmerupakanpuncakperkembanganilmupengetahuandanajaran
Islam. Salah
satukaryabesarnyaadalahpembangunanBaitulHikmah, sebagaipusatpenerjemahan yang
berfungsisebagaiperguruantinggidenganperpustakaan yang besar.
Perpustakaanpadamasaitulebihmerupakansebuahuniversitas, karena di
sampingterdapatkitab-kitab, di sana orang jugadapatmembaca,
menulisdanberdiskusi.Sehinggabanyak orang yang datangke Baghdad
untukmenimbailmu.[1]
Harun
Al-Rasyidjugamenggunakankekayaannya yang
banyakuntukdimanfaatkanbagikeperluansosial. Rumahsakit, lembagapendidikandokter,
danfarmasididirikan. Padamasanyasudahterdapat paling tidaksekitar 800 orang
dokter. Disampingitu, pemandian-pemandianumumjugadibangun. Sehinggapadamasainilahnegara
Islam menempatkansebagai Negara terkuat yang taktertandingi.[2]
PadamasaDinastiAbbasiyahBahasa
Arab digunakansebagaibahasailmupengetahuandanbahasaadministrasisehinggabayak
orang non muslim yang sedangbelajar di Baghdad menjadimuallaf.
PendidikanpadamasaBaniAbbasiyahberlangsungdikhuttabsebagaitempatbelajarmembaca,
menulis, mengaji, membacaiqradanmembacaAlquran. Bagimereka yang
sudahpandaimembacaakandiajrkanilmupengetahuanlain, sepertikimia, matematika,
astronomi, sastradanilmufalsafah.
Padamasaabbsiyahiniterdapatperkembanganilmupengetahuan,
antara lain:Menerjemahkanbuku-bukudaribahasaasing (Yunani,SyiriaIbrani, Persia,
India, Mesir, dan lain-lain) kedalambahasa Arab. Jugapengetahuankeagamaansepertifikih,
usulfikih, hadis, mustalahhadis, tafsir, danilmubahasa.
Sejakupayapenerjemahanmeluas, kaummuslimdapatmempelajarinyalangsungdalambahasaarabsehinggamunculsarjana-sarjanamuslim
yang turutmemperluaspeyelidikanilmiah, memperbaikiataskekeliruaanpemahamankesalahanpadamasalampau,
danmenciptakanpendapat-pendapatatau ide baru.[3]
B.
Faktor Kemajuan
dan Kemunduran Ilmu Pengetahuan
1. FaktorKemajuan
Factor
yang
memberikandorongankuatbagiterciptanyakemajuanilmupengetahuandalamaislampadamasapemerintahanBani
Abbas paling tidakadaduafaktoryaitu:
-
Faktor
internal, yaitu:
kebijakanpemerintahterutamasoalpengembanganilmupengetahuandansains.
Sehinggamemberikandorongankuatbagi para ilmuanuntukmelakukaneksperimen.
-
Faktoreksternal,
yaitu: usahauntukmenyalinilmupengetahuandansains yang pernahberkembang di
masasebelumnya, baikdaribangsaYunani, Romawi, Persia, India danBabilonia,
2. FaktorKemunduran
Untukmengkajitentangkemundurantidakterlepasdariaspekpolitikmiliterdanstabilitaspolitik,
baik di dalammaupun di luar Bagdad. Seperti: konflik internal yang
berkepanjanganmadamasaakhir, situasipolitik yang tidakstabil,
ditambahtidakadakebijakanpemerintahuntukmemberikandorongansehinggabanyakilmuan
yang kurangbergairahlagiuntukberkarya.[4]
DiperparahdenganhadirnyapasukanHulaghu
Khan yangmenyerangkota Bagdad
menjadipemicuutamahengkangnyakaumintelektualmuslimkewilayah lain.
Pembumihangusankotaperadabaninimembawadampaknegatifbagiperkembanganilmupengetahuandansainssehingga
para intelektualtaklagitinggaldanmenetapkarnamerekajugamenjadisasaranamukbangsa
Mongol jugatidakadakebebasaberkarya.
C.
Bidang-Bidang
Ilmu Pengetahuan Yang Dikembangkan
Berbagai kebijakan yang dikeluaarkan pemerintah yang
dilakukan para penguasa Bani Abbas, menghasilkan kemajuan dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan diantaranya adalah:
1.
Filsafat
Proses penerjemahan yang dilakukan umat islam bukan hanya
menerjemahkan ilmu pengetahuan namun juga mentransfer dalam bentuk pemikiran.
Diantara tokoh yang memberikan andil cukup besar dalam perkembangan filsafat
islam adalah: Al-Kindi yang karya dan pemikirannya ini memberikan motivasi bagi
para filosuf untuk melakukan kajian yang sama sehingga dapat mengalami
perkembangan yang pesat, Al-Faraby karyanya yang cemerlang dalam bidang
filsafat adalah filsafat emanasi (pancaran), Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu
Bajjah, Ibnu Thufail dan Ibnu Rusyd.
2.
Ilmu
Kalam
Menurut A. Hasymy, lahirnya ilmu kalam karena dua faktor:
Pertama, untuk membela islam dengan
bersenjatakan filsafat. Kedua, karena
semua masalah termasuk masalah agama telah berkisar dari pola rasa kepada pola
akal dan ilmu.Diantara para pelopornya adalah: Washil Ibn Atha, Baqilani,
Asyary, Ghazali, Sajastani dan lain–lain.
3.
Ilmu
Kedokteran
Pada masa ini telah didirikan apotik yang pertama didunia
yaitu tempat menjual obat. Disamping itu telah didirikan sekolah kedokteran
dilengkapi rumah sakit. Pada masa Al-Makmun para apoteker telah diwajibkan
menempuh ujian sebagaimana para tabib kemudian pemerintah mengeluarkan ijazah
resmi untuk para dokter yang lulus.
Pada masa Harun al-Rasyid mendirikan rumah sakit yang
pertama dengan mencontoh rumah sakit yang ada di Persia. Tidak lama setelah
itu, didirikan 34 rumah sakit.Tokoh islam yang terkenal dalam dunia kedokteran
adalah al-Razi yang karangannya berjudul al-hawi namun yang gemilang adalah Ibnu Sina yang
karangannya berbentuk ensiklopedia al-qanun
fi al-Thib dan karangan yang telah diterjemahkan ke dalam bahasainggris
adalah materiamedica memuat tentang obat-obatan.
4.
Ilmu
Kimia
Diantara tokoh kimia adalah Jabir Ibn Hayyan, dimana ia
dapat membuat asam belerang, asam sendawa dan aqua regina yang dapt
menghancurkan emas dan perak juga ia telah memperbaiki teori Arostoteles
mengenai campuran logam.
5.
Matematika
Dalam ilmu matematika pada masa ini melahirkan
penemuan angka nol, satu, dua dan
seterusnya yang dikenal nomer atau angka Arab (Arabic Numeric) juga ilmu hitung dalam bidang al-Jabar yang termasuk
dalam ilmu logaritma.
6.
Sejarah
Ilmuan yang berkecimpung dalam bidang ini adalah:
Muhammad Ibn Ishaq berhasil menyusun Sirat
al-Nabawiyah Li Ibn Ishaq dan disunting muridnya menjadi Sirah Nabawiyah li Ibn Hisyam,
al-Waqidi, Muhammad Ibn Sa’ad dan Abu Ubidah.
7.
Ilmu
Bumi
Ahli ilmu bumi yang pertama adalah Hisyam al-Kalbi, ahli
yang lain yakni Muhammad al-Khawarizmi yang membuat peta dunia (globe) juga
mengukur volume dan keliling bumi yang karyanya berjudul Kitab Surah al-Ars(Morfologi Bumi).
8.
Astronomi
Dalam ilmu ini ditemukan tabel astronomi Zij as-Sindin,
tentang planet dan bintang.[5]
9. Bidang Seni Ukir
Beberapa seniman ukir terkenal: Badr dan Tariff
(961-976 M) dan ada seni musik, seni tari, seni pahat, seni sulam, seni lukis
dan seni bangunan.
10. Ilmu Hadits
Tokohnya al-Bukharidan Muslim
danmasihbanyaklagitokoh yang lain sepertiIbnuMajjah, Abu Daud, al-Tirmidzidan
al-Nasa’i.
11. Ilmu Tafsir, Ilmu Fiqihdan Tasawuf
Diantaratokohnyaseperti
al- Thabary, al-Suda, MuqatilIbnSulaiman. Untukilmufiqih yang terkenalseperti
Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’IdanIbnHanbali. Sedangkanuntuktasawuf, sufi
yang terkenalseperti al-Ghazali, Sufyan as-Sauri, Rabi’ah al-Adawiyah, Zun Nun
al-Misridsb.[6]
Materi pendidikan dasar pada masa
daulat Abbasiyah terlihat ada unsur demokrasinya, disamping materi pelajaran
yang bersifat wajib (ijbari) bagi setiap murid juga ada materi yang bersifat
pillihan (ikhtiari).MenurutMahmud
Yunusdalambukunya“SejarahPendidikan Islam”, yang
dikutipolehSuwitomenjelaskantentangmateripelajaran yang bersifatwajib(ijbari)
seperti :Al-Qur’an, Shalat,
Do’a, SedikitilmunahwudanbahasaarabMembacadanmenulis.Sedangkanmateripelajaranikhtiari
(pilihan) ialah: Berhitung, semuailmunahwudanbahasaarab (maksudnyanahwu yang
berhubungandenganilmunahwudipelajarisecaratuntansdan detail), syairdanriwayat/
Tarikh Arab.[7]
Dalam proses
belajarmengajar,
metodependidikan/pengajaranmerupakansalahsatuaspekpendidikan/pengajaran yang
sangatpentinggunamentransferpengetahuanataukebudayaandariseorang guru kepada para
muridnya. PadamasaDinastiabbasiyahmetodependidikan/pengajaran yang
digunakandapatdikelompokkanmenjaditigamacam:
1.
MetodeLisan,
metodeiniberupadikte (imla’), ceramah
(as-sama’),
qiro’ahuntukbelajarmembacadandiskusi yang khaspadamasaini.
2.
MetodeMenghafal, halinimuridharusmembacasecaraberulangulangpelajarannyasehinggapelajaranmelekatpadabenakmerekasampaihafal.
3.
MetodeTulisan,
metodeinisangatpentingdimanabergunabagipenguasanilmupengetahuanjugasebagaipenggandaanjumlahbukukarnabelumadamesincetak.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Masa pemerintahan bani Abbasyiyah merupakan
puncak perkembangan pendidikan Islam di dunia. Popularitas daulah Abbasyiyah
mencapai puncaknya di zaman khalifah Harun Al-Rasyid (786-809 M) dan puteranya
Al-Ma’mum (813-833 M).
Selama pemerintahan bani Abbasiyah, banyak
bidang pendidikan Agama maupun bidang pendidikan umum yang muncul beserta
tokoh-tokoh yang berperan dalam perkembangan pendidikan tersebut. Seperti
Al-Razi, Al-Battani, Al Ya’qubi, Al Buzjani, Ibn Sina, dan masih banyak yang lainnya.
Ilmu yang
dikembangkansepertiilmu agama sepertiilmuhadits, fiqh, tasawuf, kalamdanilmuumumsepertikedokteran,
filsafat, kimia, matematika, sejarah, ilmubumidanastronomi. Danlembagapendidikannyaseperti:
TokoBuku,
Rumah-rumah Para Ulama, SanggarSastra, Madrasah, PerpustakaandanObservatoriumjugaAl-Ribath.
Materi pendidikan dasar pada masa
daulat Abbasiyah terlihat ada unsur demokrasinya, disamping materi pelajaran
yang bersifat wajib (ijbari) bagi setiap murid juga ada materi yang bersifat
pillihan (ikhtiari).Dan padamasaDinastiabbasiyahmetodependidikan/pengajaran
yang digunakandapatdikelompokkanmenjaditigayaknimetodelisan,
metodetulisandanmetodemenghafal.
B.
Saran
Demikianlahmakalahinikami
buat, semoga bias bermanfaatbagikitasemuadanteruslahbelajaruntukmencapaikesuksesanjugasegala
saran, kritikan kami harapkanpadamakalahiniuntukperbaikan yang akandatang.
DAFTAR
PUSTAKA
SejarahPendidikan
Islam PadaMasaBaniAbbasiyah.http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html.
World of Women.MakalahPendidikan
Islam PadaMasaDinastiAbbasiyah.https://carissaamelia.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html.
Elmisbah.SejarahPendidikan Agama Islam Masa Abbasiyah.https://elmisbah.wordpress.com/sejarah-pendidikan-agama-islam-masa-abbasiyah/.
Muridi. 2006.SejarahKebudayaan Islam. Jakarta : PT.
KaryaToha Putra.
Fathollah, Imam. Pendidikan
Islam MasaAbbasiyah.http://ab-dina.blogspot.co.id/2012/10/makalah-pendidikan-islam-masa-abbasiyah.html.
[1]SejarahPendidikan
Islam PadaMasaBaniAbbasiyah,
http://www.informasi-pendidikan.com/2015/02/sejarah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html, (Rabu, 08 Februari 2017, 15.03).
[2]World of Women, MakalahPendidikan
Islam PadaMasaDinastiAbbasiyah, https://carissaamelia.blogspot.co.id/2016/04/makalah-pendidikan-islam-pada-masa-bani.html, (Rabu, 08 Februari 2017,
15.20).
[3]Elmisbah,
SejarahPendidikan Agama Islam
Masa Abbasiyah, https://elmisbah.wordpress.com/sejarah-pendidikan-agama-islam-masa-abbasiyah/( Kamis
23 Februari 2017, 13.29).
[4]Muridi, 2006, SejarahKebudayaan Islam,Jakarta : PT.
KaryaToha Putra, hal. 21-23.
[5]Murodi, SejarahKebudayaan Islam, op.cit, hal.
9-20.
[6]Murodi, SejarahKebudayaan Islam, op.cit, hal. 29-39.
[7]Imam Fathollah ,Pendidikan
Islam MasaAbbasiyah,http://ab-dina.blogspot.co.id/2012/10/makalah-pendidikan-islam-masa-abbasiyah.html, (Kamis,
23 Februari 2017, 14.03).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar