Kamis, 31 Januari 2019

PELAYANAN PERPUSTAKAAN


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu sarana penting untuk menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan sekolah dewasa ini tidak hanya sebagai unit kerja yang menyediakan bacaan siswa semata, tetapi juga merupakan bagian integral dalam proses pembelajaran. Penyelenggaraan perpustakaan sekolah sebagai bagian integral proses pembelajaran harus sejalan dengan visi dan misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan bermutu sesuai kurikulum, mengadakan kegiatan berkaitan dengan bidang studi, dan kegiatan bersifat penunjang lainnya, misalnya peringatan peristiwa penting di sekolah.
Pemanfaatan perpustakaan oleh siswa dapat dilakukan dengan melakukan pelayanan perpustakaan. Perpustakaan sebagai penyedia informasi yang bersumber pada literatur baik yang tercetak maupun terekam (book material atau non book material) harus mampu mendayagunakan koleksinya semaksimal mungkin. Pendayagunaan sumber informasi di perpustakaan sangat tergantung pada sistem layanannya. Oleh karena itu pada makalah ini akan dijelaskan tentang pengertian layanan perpustakaan dan jenis-jenis layanan perpustakaan.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1)    Apakah pengertian pelayanan perpustakaan sekolah atau madrasah?
2)    Apa sajakah jenis-jenis pelayanan perpustakaan sekolah atau madrasah?

C.    Tujuan
Adapun tujuannya sebagai berikut :
1)    Untuk mengetahui apa pengertian pelayanan perpustakaan sekolah atau madrasah.
2)    Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pelayanan perpustakaan sekolah atau madrasah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pelayanan Perpustakaan Sekolah atau Madrasah
Menurut buku Pedoman Perpustakaan Sekolah Dasar (SD) layanan perpustakaan adalah “segala kegiatan yang berbentuk pemberian bantuan kepada pengguna dalam pemanfaatan bahan perpustakaan di perpustakaan”.[1] Pada dasarnya, layanan perpustakaan merupakan pemberian layanan informasi kepada para pengguna perpustakaan terkait dengan penyediaan bahan-bahan pustaka yang diperlukan oleh pengguna, baik digunakan di dalam perpustakaan maupun dipinjam. Di samping itu, layanan perpustakaan juga sebagai penyedia berbagai sarana penelusuran informasi yang dapat merujuk pada keberadaan bahan-bahan pustaka yang diperlukan para penggunanya.[2]
Dalam pelaksanaannya, kegiatan pelayanan perpustakaan harus memperhatikan asas layanan sebagai berikut:
1.    Selalu berorientasi kepada kebutuhan dan kepentingan pemakai perpustakaan
2.    Layanan diberikan atas dasar keseragaman, keadilan, merata dan memandang pemakai perpustakaan sebagai suatu kesatuan yang menyeluruh dan tidak dipandang secara individual
3.    Layanan perpustakaan dilandasi dengan tata aturan yang jelas dengan tujuan untuk mengoptimalkan fungsi layanan peraturan perpustakaan perlu didukung oleh semua pihak agar layanan perpustakaan dapat berlanjut dengan baik
4.    Layanan dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor kecepatan, ketepatan dan kemudahan dengan didukung oleh administrasi yang baik.[3]
Tujuan dan fungsi layanan perpustakaan sekolah adalah menyajikan informasi guna kepentingan pelaksanaan proses belajar mengajar dan rekreasi bagi siswa-siswi, dengan menggunakan bahan pustaka yang ada di perpustakaan tersebut. Kegiatan layanan di perpustakaan sekolah meliputi, peminjaman buku-buku, melayani kebutuhan pelajar dalam kelas, menyediakan sumber informasi bagi murid dan guru serta tenaga administrasi sekolah, membimbing siswa untuk mahir dalam mencari informasi secara mandiri.[4]
Selain itu, tujuan dari pelayanan perpustakaan adalah membantu memenuhi kebutuhan para pengguna dalam menggunakan koleksi serta bahan pustaka yang ada di perpustakaan. Di pihak lain, tujuan diselenggarakannya layanan perpustakaan bagi kepentingan adalah agar koleksi serta bahan-bahan pustaka yang ada dan tersedia di perpustakaan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengguna. Fungsi layanan perpustakaan sebagai media dan perantara antara pengguna dan koleksi bahan-bahan pustaka yang dibutuhkannya.[5]
B.     Jenis-Jenis Pelayanan Perpustakaan Sekolah atau Madrasah
Dalam perpustakaan terdapat berbagai jenis dan sistem pelayanan perpustakaan. Pelayanan perpustakaan mempunyai beberapa jenis antara lain:
1.    Pelayanan Sirkulasi (Pelayanan Peminjaman Bahan Pustaka)
Pelayanan sirkulasi atau pelayanan peminjaman bahan pustaka adalah pelayanan kepada pemakai perpustakaan berupa peminjaman bahan pustaka yang dimiliki perpustakaan.[6] Tugas pokok bagian sirkulasi antara lain melayani pemustaka yang akan meminjam dan mengembalikan buku-buku yang telah dipinjam dan melayani pemustaka yang memesan buku yang akan dipinjam.
Untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan layanan sirkulasi ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, selanjutnya prosedur peminjaman dan pengembalian bahan perpustakaan yaitu sebagai berikut:
a.       Administrasi Keanggotaan.
b.      Peraturan Perpustakaan. Peraturan perpustakaan merupakan ketentuan-ketentuan yang mengatur dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan perpustakaan maupun pendayagunaan koleksi dan fasilitas perpustakaan.
c.       Cara pencatatan denda yaitu anggota yang terkena denda dicatat dalam buku kuitansi rangkap dua yang telah disedikan petugas. Selain pada kuitansi, denda pun dicatat pada buku harian petugas. Kuitansi asli dibubuhi cap dan tanda tangan petugas.
d.      Perlengkapan layanan sirkulasi. Kelancaran pekerjaan pada bagian sirkulasi sangat berpengaruh terhadap kelancaran seluruh kegiatan layanan.
e.       Proses Peminjaman Buku. Apabila akan meminjam buku, maka buku akan dipinjam dibawa ke bagian sirkulasi untuk diproses administrasi peminjamannya. Yang perlu dipersiapkan adalah kartu peminjaman dan kartu buku.
 
f.       Proses Pengembalian Buku. Tugas yang kedua bagian sirkulasi adalah melayani anggota yang akan mengembalikan buku-buku yang telah dipinjamnya.[7]
Untuk melancarkan pekerjaan bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk yang memuat keterangan-keterangan mengenai: 1) Peraturan penggunaan bahan pustaka, 2) Macam-macam bahan pustaka yang boleh dan tidak boleh dipinjam, 3) Jangka waktu peminjaman, besar denda apabila terlambat mengembalikan, menghilangkan atau merusakkan buku yang dipinjam, 4) Keterangan jam buka perpustakaan, 5) Keterangan mengenai tanda-tanda pada koleksi, dan 6) Keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
Kegiatan pelayanan sirkulasi yakni melayankan koleksi perpustakaan kepada para pemakai atau pengunjung dengan berbagai kegiatan, antara lain: membuat peraturan, membuat pengumuman, melakukan pendaftaran, melayani peminjaman, dan lain-lain.
2.    Pelayanan Referensi
Referensi berasal dari kata kerja bahasa Inggris “to refer” yang artinya mengacu kepada. Layanan referensi merupakan kegiatan layanan kepada para pengguna perpustakaan dengan cara memberikan informasi secara langsung yakni ataupun tidak langsung, yang mengacu kepada suatu koleksi bahan pustaka ataupun sumber informasi yang ada. Selain itu, pelayanan referensi juga dapat menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh pengguna perpustakaan.[8]
Adapun beberapa jenis koleksi referensi, antara lain: biografi, buku tahunan (year book), buku pegangan atau pedoman (handbook), bibliografi, terbitan pemerintah (UU,PP), kamus, atlas, buku alamat (Direktori), ensiklopedia dan sebagainya. Koleksi ini tidak boleh dibawa pulang oleh pengunjung perpustakaan dan hanya untuk dibaca di tempat.[9] Tujuan pelayanan referensi adalah untuk memenuhi kebutuhan pemustaka mencakup mencari informasi dan menggunakan sumber informasi yang ada di perpustakaan.
3.    Pelayanan Bimbingan Pembaca
Bimbingan pembaca merupakan bimbingan, petunjuk atau panduan serta contoh-contoh kepada pengguna jasa perpustakaan tentang cara-cara membaca yang baik, cepat, dan benar dengan menggunakan koleksi dan peralatan perpustakaan. Atau, bimbingan pemakai atau pembaca adalah bimbingan kepada pengguna agar mampu menggunakan koleksi dan sumber informasi dengan tepat dan cepat. Tujuan bimbingan pembaca adalah menemukan buku yang cocok bagi pembaca untuk kepentingan pendidikan, pengembang diri, hiburan, dan lain sebagainya.
4.    Pelayanan Ruang Baca
Ruang baca merupakan ruang yang digunakan oleh pengguna atau pengunjung perpustakaan untuk membaca bahan pustaka. Pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan. Pelayanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan tetapi mereka cukup memanfaatkannya di perpustakaan. Dengan adanya ruang baca di perpustakaan diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam membaca.
Dilihat dari sifatnya, Yusuf dan Suhendar membedakan pelayanan perpustakaan sebagai berikut:
1.    Pelayanan Langsung. Berupa pemberian pelayanan secara langsung oleh petugas perpustakaan, dan hasilnya bisa secara langsung diterima oleh pengguna tadi seperti pelayanan sirkulasi, pelayanan referensi, dan juga pelayanan bimbingan pengguna atau pembaca.
2.    Pelayanan Tidak Langsung. Berupa penyediaan bahan pustaka dan fasilitas lainnya, seperti: pengaturan bahan pustaka, pengaturan tata ruang, dan mengadakan kerjasama dengan perpustakaan lain. Bentuk pelayanan ini merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan dalam rangka pembinaan minat baca, melakukan kerjasama pelayanan dengan perpustakaan lain, melakukan kegiatan promosi perpustakaan dan juga kerjasama dengan para guru dan kepala sekolah.[10]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang diselenggarakan untuk membantu memberikan kemudahan kepada para pengguna perpustakaan di dalam menggunakan atau memanfaatkan bahan-bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan.
Perpustakaan Sekolah memiliki beragam jenis pelayanan perpustakaan. Berbagai jenis layanan perpustakaan yang di sediakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi maupun penumbuhkembangan minat dan kegemaran membaca pemustaka perpustakaan sekolah. Adapun menurut Darmono, terdapat beberapa jenis pelayanan perpustakaan sekolah yaitu: 1) Pelayanan Sirkulasi (Pelayanan Peminjaman Bahan Pustaka). 2) Pelayanan Referensi. 3) Pelayanan Bimbingan Pembaca sdan 4) Pelayanan Ruang Baca. Dilihat dari sifatnya, Yusuf dan Suhendar membedakan pelayanan perpustakaan sebagai berikut: 1) Pelayanan Langsung dan 2) Pelayanan Tidak Langsung.

B.     Saran
Semoga makalah ini dapat diambil ibrah atau manfaatnya dalam melakukan pelayanan di perpustakaan sekolah atau madrasah dengan baik dan benar sesuai peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat dan kebijakna dari pihak sekolah dalam mengelola perpustakaan. Karena perpustakaan sangat penting dalam lembaga pendidikan.





DAFTAR PUSTAKA
Darmanto, Priyono, Manajemen Perpustakaan, cet.1, Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia, cet. 1, 2001.
Inderiyeni, Evaluasi Sistim Layanan Perpustakaan di SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Jurnal Pustaka Budaya, Vol. 4, No. 1, 2017.
M. Yusuf , Pawit dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Kencana, 2007.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pedoman Perpustakaan Sekolah Dasar, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, 2009.
Sukarjono, Wahyudiati, Panduan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, 2017.









[1]Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pedoman Perpustakaan Sekolah Dasar, Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah, 2009, 95.
[2]Priyono Darmanto, Manajemen Perpustakaan, cet.1, Jakarta: Bumi Aksara, 2018, 111
[3]Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia, cet. 1, 2001, 135.
[4] Inderiyeni, Evaluasi Sistim Layanan Perpustakaan di SMK Kehutanan Negeri Pekanbaru, Jurnal Pustaka Budaya, Vol. 4, No. 1, 2017, 20.
[5] Priyono Darmanto, op.cit, 112.
[6] Darmono, op.cit, 141.
[7] Sukarjono, Wahyudiati, Panduan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, 2017, 39.
[8] Priyono Darmanto, op.cit, 116.
[9] Darmono, op.cit, 141.
[10] Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Kencana, 2007, 69.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WIRAUSAHA : PELUANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi memperoleh suat...