BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Menurut
kodratnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Dari uraian tersebut
jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai
seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya
ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin
besar jumlahnya serta komplek persoalannya.
Atas
dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang
mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya
tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan
tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang
baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya
pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut :
1)
Apa
saja tipe-tipe
kepemimpinan?
2)
Apa saja tipe-tipe kepemimpinan islam?
C.
Tujuan
Adapun
tujuannya sebagai berikut :
1)
Untuk
mengetahui apa
saja tipe-tipe
kepemimpinan.
2)
Untuk
mengetahui apa saja tipe-tipe
kepemimpinan islam.
BAB II
PEMBAHASAN
Cara atau
teknik seorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan disebut tipe atau gaya kepemimpinan.
Adapun tipe atau gaya kepemimpinan yang pokok ada tiga yakni:
1. Tipe
Kepemimpinan Otokratis
Tipe pemimpin
otokratis adalah pemimpin yang bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat
dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
Dalam kepemimpinan yang otokratis,
pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya.
Penafsirannya sebagai pemimpin adalah menunjukkan dan member perintah.
Kewajiban bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidak boleh membantah
ataupun mengajukan saran.
Pemimpin yang otokratis tidak
menghendaki rapat-rapat atau musyawarah, setiap perbedaan pendapat diantara
anggota atau bawahan diartikan sebagai kepicikan, pembangkangan atau pelanggaran
disiplin terhadap perintah yang telah ditetapkan.[1]
2. Tipe
Kepemimpinan Laissezfaire
Tipe ini
diartikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang
termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan
anggota-anggotanya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan kepada
anggotanya.[2]
Pemimpin yang
bertipe ini setelah tujuan diterangkan pada
bawahannya, kemudian ia menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima
laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan
itu tergantung pada inisiatif dari para bawahannya, sehingga dengan demikian
dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja
bebas tanpa kekangan.[3]
3. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin yang
demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai dictator, melainkan
sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota kelompoknya. Pemimpin yang demokratis
selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara kooperatif yakni
mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarkelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya ia selalu berpangkal pada
kepentingan dan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan serta
kemampuan kelompoknya.[4]
Pemimpin yang
demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama
dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang
pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan
dan penilaian. Setiap anggota dianggap
sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yangdiinginkan.[5]
Tipe demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang paling ideal dan dianggap
paling baik.
Adapun berbagai variasi gaya kepemimpinan yang
dikemukakan oleh Sondang P. Siagian yang membaginya menjadi lima yakni:
-
Militeristis
yakni dalam menggerakkan bawahan sering menggunakan cara perintah dan senang
bergantung pada pangkat/ jabatannya, sukar menerima kritikan atau saran dari
bawahannya dan memiliki sikap over-protective atau terlalu melindungi
yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
-
Paternalistis yakni menganggap bawahan sebagai
manusia yang tidak dewasa, jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk
mengambil keputusan dan berinisiatif sendiri .
-
Karismatis yakni memiliki daya tarik dan
pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai
pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya.
Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan
teguh pada pendirian sendiri. Karisma yang dimilikinya tidak tergantung pada
umur, kekayaan atau ketampanan contohnya Mahatma Gandhi, Iskandar Zulkarnain
dan John F. Kenedy Presiden AS.
B.
Tipe – Tipe Kepemimpinan Pendidikan Islam
Pemimpin menurut pandangan Islam
adalah wakil ummat atau orang upahannya. Gaya
kepemimpinan dalam Islam adalah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yakni
sesuai dengan ayat-ayat Allah SWT (Al Qur’an), Sebagaimana Firman
Allah SWT ; Artinya : “Dan Kami jadikan di antara mereka imam-imam
(pemimpin) yang memberikan petunjuk dengan perintah Kami tatkala mereka sabar,
dan adalah mereka yakin kepada ayat-ayat Kami”. (As Sajdah : 24). Dari ayat
di atas kita lihat :
1.
Karunia Allah. Pemimpin
itu adalah karunia Allah. Bagi si pemimpin, jabatan itu sebagai karunia dari
Allah. Bila pemimpin menyadari keberadaannya sebagai karunia Allah dan dia
termasuk orang yang beriman dan taqwa, maka setiap tindakannya akan berpedoman
pada Al Qur’an.
2. Pemimpin
memberi petunjuk berdasar Al Qur’an. Dalam
Al Qur’an banyak ayat yang mengharuskan seseorang itu untuk berlaku baik yang
dapat dijadikan pedoman memimpin, yaitu adil, sabar, pema’af, dll.
3. Sabar
dalam memimpin, maksudnya sabar
menjalankan tugas; sabar menghadapi situasi yang gawat sekalipun; sabar dalam
mengambil keputusan (tidak buru-buru).
4. Yakin
pada ayat Allah. Yakin akan kebenarannya dan yakin bahwa
itu semua berasal dari sisi Allah.
Dalam
mewujudkan kepemimpinanya akan terlihat gaya dan kepemimpinanya dalam menjalankan
tugasnya, tipe gaya kepemimpinanya meliputi:
1. Tipe
Kepemimpinan Otoriter
Tipe pemimpin ini menempatkan pada kekuasaan.
Pemimpin selain penguasa juga ia merasa paling benar, semua kemauanya harus
dituruti, tekanan dan ancaman juga sanksi dan hukuman menjadi alat utama untuk
melaksanakan kepemimpinanya. Ia
menempatkan dirinya lebih tinggi dari semua anggotanya.
Tipe kepemimpinan ini tidak mengakui hak asasi
manusia segala perintah harus dilaksanakan tanpa ada pertanyaan. Dari sejarah
islam sendiri kepemimpinan yang sifatnya otoritar lebih banyak berdampak buruk
hal ini diperlihatkan sebbagaimana raja Fir`aun yang membawanya kearah
kedurhakaan.[7]
2. Tipe
Kepemimpinan Bebas (Laissezfaire)
Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya.
Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan control dan
koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya. Pembagian tugas dan kerja sama
diserahkan kepada anggotanya.
3.
Tipe Kepemimpinan Demokratis
Tipe
kepemimpinan ini senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahan,
mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan, memberikan kebebasan
seluas-luasnya kepada bawahan namun tetap dibimbing .[8]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
semua uraian yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan yakni : beberapa tipe-tipe kepemimpinan yaitu : Tipe Kepemimpinan Otokratis, Tipe Kepemimpinan Demokratis,
Tipe Kepemimpinan Laissezfaire, menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe
kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :Tipe Kepemimpinan Otokratis,
Tipe Kepemimpinan Demokratis, Tipe Kepemimpinan Laissezfaire.
Sedangkan gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh Sondang P.
Siagian yang membaginya menjadi lima yakni:
Militeristis, Paternalistis, Karismatis, Demokratis dan Otokratis.
Gaya kepemimpinan dalam Islam adalah
seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yakni sesuai dengan ayat-ayat Allah
SWT (Al Qur’an), Sebagaimana Firman
Allah SWT ; Artinya : “Dan Kami jadikan di antara mereka imam-imam
(pemimpin) yang memberikan petunjuk dengan perintah Kami tatkala mereka sabar,
dan adalah mereka yakin kepada ayat-ayat Kami”. (As Sajdah : 24). Dari ayat di atas kita
lihat : Karunia Allah, Pemimpin memberi petunjuk berdasar Al Qur’an, Sabar dalam memimpin dan Yakin pada ayat Allah.
B. Saran
Makalah
ini dibuat supaya para pembaca banyak mengetahui tipe-tipe kepemimpinan dan
kepemimpinan islam
yang sebenarnya. Sehingga, makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat
bermanfaat bagi kita semua amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto , M. Ngalim .
2009, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ukas,
Maman. 1999, Manajemen
Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, Bandung : Ossa Promo.
Nawawi, 1993, kepemimpinan dalam
Islam, Yogyakarta,
UGM press, hal. 165
[1] M. Ngalim
Purwanto, 2009, Administrasi dan
Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 48-49.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar