Kamis, 31 Januari 2019

TIPE - TIPE KEPEMIMPINAN DAN KEPEMIMPINAN ISLAM


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang

Menurut kodratnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakin besar jumlahnya serta komplek persoalannya.
Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada setiap umat manusia untuk mencari ilmu. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajemen atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajemen pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin.


B.       Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :
1)      Apa saja tipe-tipe kepemimpinan?
2)      Apa saja tipe-tipe kepemimpinan islam?

C.      Tujuan
Adapun tujuannya sebagai berikut :
1)      Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe kepemimpinan.
2)      Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe kepemimpinan islam.






                                                      BAB II     
 PEMBAHASAN
Cara atau teknik seorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan disebut tipe atau gaya kepemimpinan. Adapun tipe atau gaya  kepemimpinan yang pokok ada tiga yakni:
1.       Tipe Kepemimpinan Otokratis
Tipe pemimpin otokratis adalah pemimpin yang bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan yang berlaku dengan ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.
Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai diktator terhadap anggota-anggota kelompoknya. Penafsirannya sebagai pemimpin adalah menunjukkan dan member perintah. Kewajiban bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan, tidak boleh membantah ataupun mengajukan saran.
Pemimpin yang otokratis tidak menghendaki rapat-rapat atau musyawarah, setiap perbedaan pendapat diantara anggota atau bawahan diartikan sebagai kepicikan, pembangkangan atau pelanggaran disiplin terhadap perintah yang telah ditetapkan.[1]
2.      Tipe Kepemimpinan Laissezfaire
Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan kepada anggotanya.[2]
Pemimpin yang bertipe ini setelah tujuan diterangkan pada bawahannya, kemudian ia menyerahkan sepenuhnya pada para bawahannya untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Ia hanya akan menerima laporan-laporan hasilnya dengan tidak terlampau turut campur tangan atau tidak terlalu mau ambil inisiatif, semua pekerjaan itu tergantung pada inisiatif dari para bawahannya, sehingga dengan demikian dianggap cukup dapat memberikan kesempatan pada para bawahannya bekerja bebas tanpa kekangan.[3]
3.      Tipe Kepemimpinan Demokratis
Pemimpin yang demokratis menafsirkan kepemimpinannya bukan sebagai dictator, melainkan sebagai pemimpin ditengah-tengah anggota kelompoknya. Pemimpin yang demokratis selalu berusaha menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara kooperatif yakni mendidik kerja sama kelompok dan interaksi antarkelompok untuk mencapai tujuan bersama. Dalam tindakan dan usaha-usahanya ia selalu berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.[4]
Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang pelaksanaan tujuannya. Agar setiap anggota turut serta dalam setiap kegiatan-kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan yangdiinginkan.[5] Tipe demokratis merupakan tipe kepemimpinan yang paling ideal dan dianggap paling baik.
Adapun berbagai variasi gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian yang membaginya menjadi lima yakni:
-          Militeristis yakni dalam menggerakkan bawahan sering menggunakan cara perintah dan senang bergantung pada pangkat/ jabatannya, sukar menerima kritikan atau saran dari bawahannya dan memiliki sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
-           Paternalistis yakni menganggap bawahan sebagai manusia yang tidak dewasa, jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan dan berinisiatif sendiri .
-           Karismatis yakni memiliki daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Karisma yang dimilikinya tidak tergantung pada umur, kekayaan atau ketampanan contohnya Mahatma Gandhi, Iskandar Zulkarnain dan John F. Kenedy Presiden AS.
-          Demokratis dan Otokratis, pemimpin pada tipe ini sama dengan tipe yang dijelaskan diatas.[6]

B.     Tipe – Tipe Kepemimpinan Pendidikan Islam
Pemimpin menurut pandangan Islam adalah wakil ummat atau orang upahannya. Gaya kepemimpinan dalam Islam adalah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yakni sesuai dengan ayat-ayat Allah SWT (Al Qur’an), Sebagaimana Firman Allah SWT ; Artinya : “Dan Kami jadikan di antara mereka imam-imam (pemimpin) yang memberikan petunjuk dengan perintah Kami tatkala mereka sabar, dan adalah mereka yakin kepada ayat-ayat Kami”. (As Sajdah : 24). Dari ayat di atas kita lihat :
1.      Karunia Allah. Pemimpin itu adalah karunia Allah. Bagi si pemimpin, jabatan itu sebagai karunia dari Allah. Bila pemimpin menyadari keberadaannya sebagai karunia Allah dan dia termasuk orang yang beriman dan taqwa, maka setiap tindakannya akan berpedoman pada Al Qur’an.
2.      Pemimpin memberi petunjuk berdasar Al Qur’an. Dalam Al Qur’an banyak ayat yang mengharuskan seseorang itu untuk berlaku baik yang dapat dijadikan pedoman memimpin, yaitu adil, sabar, pema’af, dll.
3.      Sabar dalam memimpin, maksudnya sabar menjalankan tugas; sabar menghadapi situasi yang gawat sekalipun; sabar dalam mengambil keputusan (tidak buru-buru).
4.      Yakin pada ayat Allah. Yakin akan kebenarannya dan yakin bahwa itu semua berasal dari sisi Allah.
Dalam mewujudkan kepemimpinanya akan terlihat gaya dan kepemimpinanya dalam menjalankan tugasnya, tipe gaya kepemimpinanya meliputi:
1.      Tipe Kepemimpinan Otoriter
Tipe pemimpin ini menempatkan pada kekuasaan. Pemimpin selain penguasa juga ia merasa paling benar, semua kemauanya harus dituruti, tekanan dan ancaman juga sanksi dan hukuman menjadi alat utama untuk melaksanakan kepemimpinanya. Ia  menempatkan dirinya lebih tinggi dari semua anggotanya. 
Tipe kepemimpinan ini tidak mengakui hak asasi manusia segala perintah harus dilaksanakan tanpa ada pertanyaan. Dari sejarah islam sendiri kepemimpinan yang sifatnya otoritar lebih banyak berdampak buruk hal ini diperlihatkan sebbagaimana raja Fir`aun yang membawanya kearah kedurhakaan.[7]
2.      Tipe Kepemimpinan Bebas (Laissezfaire)
Tipe ini diartikan sebagai membiarkan orang-orang berbuat sekehendaknya. Pemimpin yang termasuk tipe ini sama sekali tidak memberikan control dan koreksi terhadap pekerjaan anggota-anggotanya. Pembagian tugas dan kerja sama diserahkan kepada anggotanya.
3.      Tipe Kepemimpinan Demokratis
Tipe kepemimpinan ini senang menerima saran, pendapat dan kritik dari bawahan, mengutamakan kerjasama dalam mencapai tujuan, memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada bawahan namun tetap dibimbing .[8]

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari semua uraian yang telah dibahas diatas, dapat disimpulkan yakni : beberapa tipe-tipe kepemimpinan yaitu : Tipe Kepemimpinan Otokratis, Tipe Kepemimpinan Demokratis, Tipe Kepemimpinan Laissezfaire, menurut Kurt Lewin yang dikutip oleh Maman Ukas mengemukakan tipe-tipe kepemimpinan menjadi tiga bagian, yaitu :Tipe Kepemimpinan Otokratis, Tipe Kepemimpinan Demokratis, Tipe Kepemimpinan Laissezfaire. Sedangkan gaya kepemimpinan yang dikemukakan oleh Sondang P. Siagian yang membaginya menjadi lima yakni: Militeristis, Paternalistis, Karismatis, Demokratis dan Otokratis.
Gaya kepemimpinan dalam Islam adalah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW yakni sesuai dengan ayat-ayat Allah SWT (Al Qur’an), Sebagaimana Firman Allah SWT ; Artinya : “Dan Kami jadikan di antara mereka imam-imam (pemimpin) yang memberikan petunjuk dengan perintah Kami tatkala mereka sabar, dan adalah mereka yakin kepada ayat-ayat Kami”. (As Sajdah : 24). Dari ayat di atas kita lihat : Karunia Allah, Pemimpin memberi petunjuk berdasar Al Qur’an, Sabar dalam memimpin  dan Yakin pada ayat Allah.

B.       Saran
Makalah ini dibuat supaya para pembaca banyak mengetahui tipe-tipe kepemimpinan dan kepemimpinan islam yang sebenarnya. Sehingga, makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan dapat bermanfaat bagi kita semua amiin.




DAFTAR PUSTAKA
Purwanto , M. Ngalim .  2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Ukas, Maman. 1999, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, Bandung : Ossa Promo.
Nawawi, 1993, kepemimpinan dalam Islam, Yogyakarta, UGM press, hal. 165




















[1] M. Ngalim Purwanto, 2009, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal. 48-49.
[2] Ibid, hal. 49.
[3] Maman Ukas, 1999, Manajemen Konsep, Prinsip, dan Aplikasi, Bandung : Ossa Promo, hal. 262-263.
[4] M. Ngalim Purwanto, Op.cit, hal. 50.
[5] Maman Ukas, Op.cit, hal 262.
[6] M. Ngalim Purwanto, Op.cit, hal. 51
[7] Nawawi, 1993, kepemimpinan dalam Islam, Yogyakarta, UGM press, hal. 165
[8] Ibid, hal. 52

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WIRAUSAHA : PELUANG USAHA

BAB I PENDAHULUAN A.            Latar Belakang Seseorang yang berkemauan keras dalam melakukan suatu tindakan demi memperoleh suat...