A.
Resensi Buku Filsafat Pendidikan
Islam

Judul Buku :
Filsafat Pendidikan
Islam Edisi Revisi
Pengarang :
Prof. H. Muzayyin
Arifin, M.Ed.
Penerbit :
PT. Bumi Aksara
Cetakan/Tahun Terbit : Cetakan ke 8 Oktober
2016
Jumlah Halaman : 180 halaman + cover
Rangkuman Buku :
Buku
ini merupakan revisi sebagai penyempurnaan dari cetakan sebelumnya. Pada buku
ini terdapat penambahan materi yang terbaru dari dunia pendidikan. Buku ini sebuah
sumbangsih yang sangat besar bagi kaum pelajar khususnya setingkat mahasiswa
dan mahasiswa pasca sarjana yang mungkin masih awam dalam memahami tentang
filsafat pendidikan Islam.
Dengan
semua daya dan upaya penulis mengoptimalkan dalam menyusun buku ini, adapun maksud dan tujuan buku ini antara lain
untuk memenuhi kebutuhan melengkapi bahan-bahan studi ilmiah tentang filsafat
pendidikan Islam, juga kebutuhan untuk lebih mengembangkan ilmu pengetahuan
tentang pendidikan Islam yang sampai saat ini dirasa masih kurang di kalangan
umat Islam di Indonesia. Selain itu, buku ini diharapkan pula menjadi perintis
studi ilmiah lebih mendalam dan luas tentang penganalisisan kependidikan Islam
dari segi filosofis.
Pembahasan
yang di angkat penulis adalah sebagai berikut:
Pendahuluan,
membahas tentang filsafat pendidikan islam, hakikat filsafat pendidikan islam,
fungsi dan dimensi filsafat pendidikan Islam secara ringkas serta latar
belakang penulis dalam mengangkat tema ini.
BAB I Mempelajari Filsafat
Pendidikan Islam, mempelajari filsafat ini perlu
memahami lebih dahulu tentang pengertian filsafat terutama dalam hubungannya
dengan masalah pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Secara harfiah, filsafat
berarti “cinta kepada ilmu”. Filsafat beraasal dari kata Philo
yang artinya cinta dan Sophos artinya ilmu/ hikmah. Adapun pengertian filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan.
yang artinya cinta dan Sophos artinya ilmu/ hikmah. Adapun pengertian filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah kependidikan.
Selanjutnya
setelah mengetahui tentang pengertian filsafat pendidikan, kemudian dilanjutkan
dengan ruang lingkup pemikiran filsafat yakni, cosmologi, ontologi, philosophy
of mind, epistemologi dan aksiologi. Secara historis, filsafat menjadi induk
segala ilmu pengetahuan yang berkembang sejak zaman Yunani kuno sampai zaman
modern sekarang.
BAB 2 Pengertian Pendidikan Islam, diawali
dari pengertian pendidikan sebagai
usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia, aspek rohaniah dan jasmaniah,
juga harus berlangsung secara bertahap. Banyak ahli filsafat pendidikan
memberikan arti pendidikan sebagai suatu proses bukan sebagai suatu seni atau
teknik.
Selanjutnya
pengertian pendidikan menurut para ahlidi barat yang intinya bahwa pendidikan
itu harus mampu mengarahkan kemampuan dari dalam diri manusia menjadi suatu
kegiatan hidup yang berhubungan dengan Tuhan (Penciptanya), baik kegiatan itu bersifat pribadi maupun kegiatan sosial.
Definisi-definisi yang telah disebutkan dikaitkan dengan pengertian pendidikan
Islam, maka dapat diketahui pendidikan Islam lebih menekankan pada keseimbangan
dan keserasian perkembangan hidup manusia.
BAB 3 Metode Studi dalam Filsafat
Pendidikan, para ahli pikir masa lalu
menggunakan metode berfikir filosofis tentang problema kehidupan dalam alam
semesta ini dengan metode rasionalistis untuk menganalisis gejala alam. John
Dewey, menggunakan metode berfikir reflektif, metode lainnya yang digunakan
dalam studi filsafat pendidikan yakni metode analitis-sintetis dan metode
analisis logis dari bahasa dan konsep.
BAB 4 Studi dalam Filsafat
Pendidikan Islam, dalam melakukan studi tentang
filsafat pendidikan Islam dituntut penguasaan ilmu pengetahuan yang melengkapi
sehingga dapat menjadi sumber potensi rujukan pemikiran pemikir bidang tersebut.
BAB 5 Tugas dan Fungsi Pendidikan,
tugas dan fungsi itu bersasaran pada manusia yang senantiasa tumbuh dan
berkembang mulai dari periode kandungan ibu sampai meninggal dunia. Tugas
pendidikan dibedakan dari fungsinya yakni untuk membimbing dan mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan kehidupan anak didik dan untuk menyediakan
fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan dapat berjalan lancar.
BAB 6 Lembaga Pendidikan Islam dan
Tantangan Modernisasi, lembaga-lembaga pendidikan Islam
berpijak untuk mencapai cita yang ideal, yaitu idealitas islam dijadikan daya
pokok tugas dan tanggung jawab kultural edukatifnya. Tantangan yang dihadapi
yakni politik, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, ekonomi,
kemasyarakatan dan sistem nilai.
BAB 7 Sikap dalam Menghadapi
Tntangan terhadap Pendidikan, alternatif yang diberikan yakni
sikap tak acuh terhadap tantangan perubahan social, sikap mengakui adanya
perubahan sosial, tetapi menyerahkan pemecahannya kepada orang lain, sikap yang
mengidentifikasi perubahan dan berpartisipasi dalam perubahan itu, sikap yang
lebih akif yaitu melibatkan diri dalam perubahan sosial dan menjadikan dirinya
sebagai pusat perubahan sosial.
BAB 8 Manusia dan Proses
Kependidikan, manusia mengalami proses
kependidikan yang bersasaran pokok pada 3 H yakni head, heart and hand yang berlangsung terus sampai mendekati
ajalnya (sakratul maut).
BAB 9 Berbagai Pandangan tentang
Proses Kependidikan,
untuk mencapai titik optimal perkembangan dan pertumbuhan, manusia harus
menempuh proses kependidikan yang berlangsung secara progresif diatas kemampuan
dasar masing-masing.
BAB 10 Kemampuan Belajar Manusia,
kemampuan belajar manusia berkaitan dengan kemampuan manusia untuk mengetahui
dan mengenal objek-objek pengamatan melalui pancaindranya.
BAB 11 Kurikulum dalam Lembaga
Pendidikan Islam, suatu tujuan kependidikan yang
hendak dicapai harus direncanakan dalam apa yang disebut “kurikulum”. Dalam
kurikulum tergambar jelas rencana bagaimana dan apa saja yang harus terjadi
dalam proses belajar mengajar yang dilakukan.
BAB 12 Metode dalam Pendidikan Islam,
metode adalah cara mengerjakan sesuatu. Metode mengandung implikasi bahwa
proses penggunaanya bersifat konsisten dan sistematis, pada hakikatnya adalah
pelaksanaan sikap hati-hati dalam pekerjaan mendidik/mengajar.
BAB 13 Tujuan Pendidikan Islam,
tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasi idealitas
Islami yang mengandung nilai perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh
iman dan takwa kepada Allah sebagai sumber kekuasaan mutlak yang harus ditaati.
BAB 14 Sistem Nilai dan Moral Islami,
sistem yang dijadikan kerangka acuan yang menjadi rujukan cara berperilaku
lahiriah dan rohaniah manusia muslim ialah nilai dan moralitas yang diajarkan
oleh agama Islam sebagai wahyu Allah, yang diturunkan kepada utusan-Nya yaitu
Nabi Muhammad saw.
BAB 15 Manusia dan Fitrah
Perkembangan, manusia diciptakan untuk menyembah
Khalik-Nya dan menjadi penguasa (Khalifah) di atas bumi.
BAB 16 Penutup,
berisi tentang rangkuman atau kesimpulan dari pembahasan dari bab 1 sampai bab
15.
Kelebihan Buku :
Buku ini
diawali dengan pengenalan kepada pembaca tentang pengertian setelah itu
diketahui baru dilanjutkan ke tahap berikutnya, buku ini disusun/ ditulis
secara ilmiah dan terdapat kesimpulan dari beberapa materi atau bab sehingga
pembaca dapat mengerti dan memahami maksud dari setiap babnya.
Kelemahan Buku :
Dalam
penyusunan buku ini terlalu banyak bab
sehingga pembaca menjadi amalas membacanya, untuk isi setiap bab tidak
dilampirkan atau dibahas secara rinci atau mendalam hanya di bahas secara
ringkas saja.
Kesimpulan :
Dalam
mempelajari filsafat pendidikan Islam berarti memasuki pemikiran yang mendasar,
sistematis, logis, dan menyeluruh tentang konsep pendidikan Islam yang
bersumber kepada ajaran Islam. Proses pendidikan Islam yang total dan meliputi
segala aspek kemampuan manusia memerlukan landasan falsafah pendidikan yang
menjangkau pribadi setiap peserta didik.
Hal
pokok yang dibahas dalam buku ini memberikan landasan sekaligus mengarahkan
kepada proses pelaksanaan pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Melakukan
kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan pendidikan Islam. Sekaligus
memberikan pengarahan mendasar bagaimana metode tersebut dapat didayagunakan
agar efektif untuk mencapai tujuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar